Balas Dendam, Prancis Ancam Blokir Kesepakatan Dagang UE dan Australia
loading...
A
A
A
PARIS - Prancis mengancam akan memblokir perundingan perdagangan bebas antara Australia dan Uni Eropa (UE).
Ancaman itu muncul sebagai pembalasan atas Australia yang membatalkan kontrak kapal selam dengan Prancis demi aliansi keamanan dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
“Menepati janji adalah kondisi kepercayaan antara demokrasi dan antara sekutu. Jadi tidak terpikirkan untuk melanjutkan negosiasi perdagangan seolah-olah tidak ada yang terjadi dengan negara yang tidak lagi kita percayai,” ungkap Menteri Urusan Eropa Prancis Clement Beaune pada Politico.
Pejabat Australia dan UE dijadwalkan mengadakan pembicaraan putaran berikutnya mengenai kesepakatan perdagangan pada 12 Oktober.
AS dan Inggris mengumumkan pada 15 September aliansi keamanan Indo-Pasifik baru yang akan melengkapi Australia dengan kapal selam bertenaga nuklir.
Kesepakatan itu secara luas dipandang sebagai langkah melawan pengaruh China yang berkembang di kawasan itu.
Australia kemudian membatalkan kontrak miliaran dolar 2016 dengan Prancis untuk membangun 12 kapal selam tenaga diesel-listrik konvensional.
Ancaman itu muncul sebagai pembalasan atas Australia yang membatalkan kontrak kapal selam dengan Prancis demi aliansi keamanan dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
“Menepati janji adalah kondisi kepercayaan antara demokrasi dan antara sekutu. Jadi tidak terpikirkan untuk melanjutkan negosiasi perdagangan seolah-olah tidak ada yang terjadi dengan negara yang tidak lagi kita percayai,” ungkap Menteri Urusan Eropa Prancis Clement Beaune pada Politico.
Pejabat Australia dan UE dijadwalkan mengadakan pembicaraan putaran berikutnya mengenai kesepakatan perdagangan pada 12 Oktober.
AS dan Inggris mengumumkan pada 15 September aliansi keamanan Indo-Pasifik baru yang akan melengkapi Australia dengan kapal selam bertenaga nuklir.
Kesepakatan itu secara luas dipandang sebagai langkah melawan pengaruh China yang berkembang di kawasan itu.
Australia kemudian membatalkan kontrak miliaran dolar 2016 dengan Prancis untuk membangun 12 kapal selam tenaga diesel-listrik konvensional.