Canggihnya Mossad Bunuh Ilmuwan Nuklir Iran Pakai Robot Pembunuh AI
loading...
A
A
A
Menurut Fars News Iran, tiga peluru lagi merobek tulang punggungnya. Dia pingsan di jalan.
Ghasemi berlari ke suaminya.
“Mereka ingin membunuh saya, dan kamu harus pergi,” katanya, seperti ditirukan putra-putranya.
Dia, kata putra-putranya, duduk di tanah dan memegang kepalanya di pangkuannya.
Hamed Fakhrizadeh berada di rumah keluarga di Absard ketika dia menerima telepon darurat dari ibunya. Dia tiba dalam beberapa menit ke apa yang dia gambarkan sebagai adegan "perang penuh."
Asap dan kabut mengaburkan pandangannya, dan dia bisa mencium bau darah.
"Itu bukan serangan teroris sederhana bagi seseorang untuk datang dan menembakkan peluru dan lari," katanya kepada televisi pemerintah Iran. “Pembunuhannya jauh lebih rumit daripada yang Anda ketahui dan pikirkan. Dia tidak dikenal oleh publik Iran, tetapi dia sangat dikenal oleh mereka yang menjadi musuh pembangunan Iran.”
Ghasemi berlari ke suaminya.
“Mereka ingin membunuh saya, dan kamu harus pergi,” katanya, seperti ditirukan putra-putranya.
Dia, kata putra-putranya, duduk di tanah dan memegang kepalanya di pangkuannya.
Hamed Fakhrizadeh berada di rumah keluarga di Absard ketika dia menerima telepon darurat dari ibunya. Dia tiba dalam beberapa menit ke apa yang dia gambarkan sebagai adegan "perang penuh."
Asap dan kabut mengaburkan pandangannya, dan dia bisa mencium bau darah.
"Itu bukan serangan teroris sederhana bagi seseorang untuk datang dan menembakkan peluru dan lari," katanya kepada televisi pemerintah Iran. “Pembunuhannya jauh lebih rumit daripada yang Anda ketahui dan pikirkan. Dia tidak dikenal oleh publik Iran, tetapi dia sangat dikenal oleh mereka yang menjadi musuh pembangunan Iran.”
(min)