Canggihnya Mossad Bunuh Ilmuwan Nuklir Iran Pakai Robot Pembunuh AI

Senin, 20 September 2021 - 08:39 WIB
loading...
A A A
Maka tak lama setelah tengah hari pada hari Jumat, 27 November 2020, dia menyelinap di belakang kemudi sedan Nissan Teana hitamnya, istrinya di kursi penumpang di sampingnya, dan melaju.

Sejak 2004, ketika pemerintah Israel memerintahkan badan intelijen asingnya, Mossad, untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir, badan tersebut telah melakukan kampanye sabotase dan serangan siber terhadap fasilitas pengayaan bahan bakar nuklir Iran. Itu juga secara metodis memilih para ahli yang dianggap memimpin program senjata nuklir Iran.

Tetapi orang yang dikatakan Israel memimpin program bom itu sulit dipahami.

Pada tahun 2009, sebuah tim pembunuh sedang menunggu Fakhrizadeh di lokasi pembunuhan yang direncanakan di Teheran, tetapi operasi itu dibatalkan pada saat-saat terakhir. Plot telah dikompromikan, Mossad curiga, dan Iran telah melakukan penyergapan.

Kali ini mereka akan mencoba sesuatu yang baru.

Agen-agen Iran yang bekerja untuk Mossad telah memarkir truk pickup Nissan Zamyad biru di sisi jalan yang menghubungkan Absard ke jalan raya utama. Tersembunyi di bawah terpal dan bahan konstruksi umpan di bak truk adalah senapan mesin sniper 7,62 mm.

Laporan berita dari Iran sore itu membingungkan, kontradiktif, dan sebagian besar salah. Sebuah tim pembunuh telah menunggu di pinggir jalan hingga Fakhrizadeh lewat, bunyi salah satu laporan. Warga mendengar ledakan besar diikuti dengan tembakan senapan mesin yang intens, kata laporan lainnya.

Salah satu klaim yang paling mengada-ada muncul beberapa hari kemudian.

Beberapa organisasi berita Iran melaporkan bahwa pembunuhnya adalah robot pembunuh dan seluruh operasi dilakukan dengan remote control. Laporan-laporan ini secara langsung bertentangan dengan laporan saksi mata tentang baku tembak antara tim pembunuh dan pengawal dan laporan bahwa beberapa pembunuh telah ditangkap atau dibunuh.

Thomas Withington, seorang analis perang elektronik, mengatakan kepada BBC bahwa teori robot pembunuh harus diambil dengan "sedikit garam yang sehat" dan bahwa deskripsi Iran tampaknya tidak lebih dari kumpulan "kata-kata keren".
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1350 seconds (0.1#10.140)