Utusan Khusus PBB Temui Mendagri Taliban yang Jadi Buruan AS
loading...
A
A
A
KABUL - Utusan Khusus PBB untuk Afghanistan, Deborah Lyons dilaporkan melakukan pertemuan dengan Menteri Dalam Negeri baru Afghanistan, Sirajuddin Haqqani. Haqqani adalah anggota senior Taliban , yang masuk dalam daftar buruan Amerika Serikat (AS).
Juru bicara Taliban, Suhail Shaheen mengatakan bahwa fokus pertemuan antara Lyons dengan Haqqani adalah mengenai bantuan kemanusiaan untuk Afghanistan.
"(Haqqani) menekankan bahwa personel PBB dapat melakukan pekerjaan mereka tanpa hambatan dan memberikan bantuan penting kepada rakyat Afghanistan," katanya, seperti dilansir Reuters pada Kamis (16/9/2021).
Afghanistan sudah menghadapi kemiskinan dan kekeringan kronis. Tetapi, situasinya telah memburuk sejak Taliban mengambil alih kekuasaan bulan lalu dengan gangguan bantuan, kepergian puluhan ribu orang termasuk pejabat pemerintah dan pekerja bantuan dan runtuhnya banyak kegiatan ekonomi.
Sementara itu, misi PBB di Afghanistan mengatakan bahwa dalam pertemuan itu, Lyons telah menekankan kebutuhan mutlak bagi semua personel PBB dan kemanusiaan di Afghanistan untuk dapat bekerja tanpa intimidasi atau halangan untuk memberikan bantuan vital, dan melakukan pekerjaan untuk rakyat Afghanistan.
Taliban diketahui kerap menargetkan misi PBB, selama perang dua dekat yang dipimpin oleh AS. Dalam salah satu insiden paling berdarah, Taliban membunuh lima staf asing PBB dalam serangan di sebuah wisma di Kabul pada 2009.
Juru bicara Taliban, Suhail Shaheen mengatakan bahwa fokus pertemuan antara Lyons dengan Haqqani adalah mengenai bantuan kemanusiaan untuk Afghanistan.
"(Haqqani) menekankan bahwa personel PBB dapat melakukan pekerjaan mereka tanpa hambatan dan memberikan bantuan penting kepada rakyat Afghanistan," katanya, seperti dilansir Reuters pada Kamis (16/9/2021).
Afghanistan sudah menghadapi kemiskinan dan kekeringan kronis. Tetapi, situasinya telah memburuk sejak Taliban mengambil alih kekuasaan bulan lalu dengan gangguan bantuan, kepergian puluhan ribu orang termasuk pejabat pemerintah dan pekerja bantuan dan runtuhnya banyak kegiatan ekonomi.
Sementara itu, misi PBB di Afghanistan mengatakan bahwa dalam pertemuan itu, Lyons telah menekankan kebutuhan mutlak bagi semua personel PBB dan kemanusiaan di Afghanistan untuk dapat bekerja tanpa intimidasi atau halangan untuk memberikan bantuan vital, dan melakukan pekerjaan untuk rakyat Afghanistan.
Taliban diketahui kerap menargetkan misi PBB, selama perang dua dekat yang dipimpin oleh AS. Dalam salah satu insiden paling berdarah, Taliban membunuh lima staf asing PBB dalam serangan di sebuah wisma di Kabul pada 2009.
(ian)