Menlu Rusia: Ukraina Harus Berhenti Mengemis Uang dari Barat Agar Bermartabat

Kamis, 16 September 2021 - 13:31 WIB
loading...
A A A
"Bangsa Ukraina, dengan sejarahnya yang kaya, layak menjadi pencipta, bukan pengemis dengan tangan terulur sepanjang waktu," tegas dia.

Komentar Lavrov muncul saat Ukraina terus mencari jaminan bahwa pipa gas Nord Stream 2 yang kontroversial tidak akan mengakhiri miliaran biaya yang diterima Ukraina untuk transit gas alam Rusia melalui negara itu.

Nord Stream 2, setelah beroperasi, akan menghubungkan Jerman langsung ke Rusia melalui Laut Baltik, memungkinkan Moskow mengirim gas tanpa perlu membayar tarif untuk melewati negara-negara lain.

Jerman bertujuan melindungi keamanan energinya dan membuat prosesnya tidak terlalu bergantung pada pihak ketiga, sehingga dapat menurunkan harga gas.

Seperti yang terjadi selama ini, Gazprom Rusia membayar sejumlah besar biaya transit gas ke Ukraina.

Menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Nord Stream 2 berpotensi merugikan negaranya sebesar USD3 miliar setiap tahun karena pendapatan yang hilang.

Zelensky ingin Jerman memberi tahu Rusia bahwa mereka harus terus mengirim gas melalui Ukraina.

Awal tahun ini, Ukraina, Jerman dan Amerika Serikat (AS) menandatangani kesepakatan untuk tujuan itu, tetapi itu tidak mengikat secara hukum.

Adapun tangan kanan Zelensky, Andrey Yermak, telah mengungkapkan Kiev masih menunggu jaminan resmi di atas kertas.

Pada 10 September, Gazprom mengungkapkan pembangunan pipa gas Nord Stream 2 telah selesai sepenuhnya. Jaringan itu diharapkan beroperasi penuh pada akhir tahun.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1374 seconds (0.1#10.140)