Kapal Tanker Iran Bongkar Muatan Minyak untuk Lebanon di Suriah

Rabu, 15 September 2021 - 07:03 WIB
loading...
Kapal Tanker Iran Bongkar...
Kapal tanker Iran membongkar muatan bensin di Suriah untuk dibawa lewat darat ke Lebanon. Foto/twitter/TankerTrackers.com
A A A
DAMASKUS - Satu kapal tanker Iran sedang membongkar muatan bensin di pelabuhan Baniyas, Suriah, yang ditujukan untuk negara tetangga Lebanon.

Kantor berita Reuters melaporkan layanan pelacakan pengiriman minyak online TankerTrackers.com pada Selasa (14/9/2021).

”Tidak dapat mengirim langsung melalui laut ke Lebanon karena sanksi, kapal itu malah pergi ke Baniyas, Suriah, untuk transfer darat,” papar TankerTrackers.com di Twitter, merujuk pada sanksi ekonomi AS terhadap pemerintah di Teheran. Suriah juga berada dalam sanksi AS, jadi tidak ada ruginya menerima minyak dari Iran.



“Langkah ini akan membutuhkan 1.310 truk tangki untuk mengangkut kargo ke Lebanon,” papar TankerTrackers.com, memperkirakan kargo sebanyak 33.000 metrik ton gasoil.



Pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyid Hassan Nasrallah mengatakan kapal pertama yang membawa bahan bakar minyak Iran untuk membantu Lebanon melalui krisis keuangannya telah berlabuh di Suriah pada Minggu dan pengiriman akan mencapai Lebanon pada Kamis.

Dia menambahkan kapal kedua dengan bahan bakar minyak (BBM) akan tiba di pelabuhan Baniyas di Suriah dalam beberapa hari, dengan kapal ketiga dan keempat, masing-masing membawa bensin dan bahan bakar minyak, juga akan tiba.

Kehidupan sehari-hari hampir lumpuh karena bahan bakar mengering sebab Lebanon tidak memiliki dolar untuk membayarnya.

Perusahaan listrik milik negara hanya menghasilkan listrik minimal, membuat bisnis dan rumah tangga hampir seluruhnya bergantung pada generator kecil swasta yang menggunakan bahan bakar minyak.

Krisis keuangan telah menghapus 90% nilai pound Lebanon sejak 2019, mendorong harga pangan naik lebih dari 550%, dan mendorong tiga perempat populasi ke dalam kemiskinan.

Bank Dunia menyebut kondisi Lebanon sebagai salah satu depresi terdalam dalam sejarah modern.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2052 seconds (0.1#10.140)