Taliban Berkuasa, India dan Rusia Perdalam Kerja Sama Anti Teroris
loading...
A
A
A
NEW DELHI - India dan Rusia percaya bahwa kelompok militan asing yang beroperasi dari Afghanistan menimbulkan ancaman bagi Asia Tengah dan India. Kedua negara itu pun sepakat untuk memperdalam kerja sama anti- terorisme pada pertemuan kepala keamanan nasional mereka pada Rabu (8/9/2021).
Kelompok Taliban meraih kemenangan di Afghanistan bulan lalu setelah dua dekade pertempuran dan mengumumkan pemerintahan sementara yang disambut dengan hati-hati oleh masyarakat internasional.
Seorang pejabat pemerintah India mengatakan New Delhi dan Moskow sama-sama sangat prihatin dengan perkembangan di Afghanistan. Hal itu diungkapkanya setelah pertemuan antara Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolay Patrushev dan Penasihat Keamanan Nasional India Ajit Doval di New Delhi.
Kedua belah pihak sepakat bahwa Taliban harus menepati janji mereka, termasuk menghormati hak asasi manusia, termasuk perempuan, dan tidak mengizinkan wilayah mereka digunakan oleh kelompok militan.
"Ada konvergensi pandangan tentang keberadaan kelompok teroris internasional di Afghanistan dan ancaman terorisme ke Asia Tengah dan India," kata pejabat itu seperti dikutip dari Reuters, Kamis (9/9/2021).
India khawatir bahwa kelompok-kelompok militan yang beroperasi dari Pakistan juga dapat menggunakan wilayah Afghanistan untuk mengatur serangan dan mengatakan Pakistan harus bertanggung jawab karena hubungannya yang dekat dengan Taliban.
Sedangkan Rusia khawatir gejolak di Afghanistan dapat meluas ke Asia Tengah, yang dianggapnya sebagai sayap pertahanan selatan dan sebagai wilayah pengaruh dari mana ancaman Islam radikal dapat berasal.
"Patrushev dan Doval membahas pendalaman kerja sama keamanan bilateral dengan fokus pada kerja sama lebih lanjut dalam anti-terorisme, memerangi migrasi ilegal dan perdagangan narkoba," kata Dewan Keamanan Rusia dalam sebuah pernyataan.
India dan Rusia telah lama menjadi mitra dekat militer tetapi dalam beberapa tahun terakhir New Delhi telah beralih ke Amerika Serikat (AS) untuk pasokan senjata dan menjalin hubungan politik tertutup.
Namun pejabat pemerintah India mengatakan situasi regional telah berubah secara dramatis setelah penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan dan perebutan kekuasaan oleh Taliban.
Lihat Juga: Misteri Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia Gempur Ukraina, Dikira Rudal Balistik Antarbenua
Kelompok Taliban meraih kemenangan di Afghanistan bulan lalu setelah dua dekade pertempuran dan mengumumkan pemerintahan sementara yang disambut dengan hati-hati oleh masyarakat internasional.
Seorang pejabat pemerintah India mengatakan New Delhi dan Moskow sama-sama sangat prihatin dengan perkembangan di Afghanistan. Hal itu diungkapkanya setelah pertemuan antara Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolay Patrushev dan Penasihat Keamanan Nasional India Ajit Doval di New Delhi.
Kedua belah pihak sepakat bahwa Taliban harus menepati janji mereka, termasuk menghormati hak asasi manusia, termasuk perempuan, dan tidak mengizinkan wilayah mereka digunakan oleh kelompok militan.
"Ada konvergensi pandangan tentang keberadaan kelompok teroris internasional di Afghanistan dan ancaman terorisme ke Asia Tengah dan India," kata pejabat itu seperti dikutip dari Reuters, Kamis (9/9/2021).
India khawatir bahwa kelompok-kelompok militan yang beroperasi dari Pakistan juga dapat menggunakan wilayah Afghanistan untuk mengatur serangan dan mengatakan Pakistan harus bertanggung jawab karena hubungannya yang dekat dengan Taliban.
Sedangkan Rusia khawatir gejolak di Afghanistan dapat meluas ke Asia Tengah, yang dianggapnya sebagai sayap pertahanan selatan dan sebagai wilayah pengaruh dari mana ancaman Islam radikal dapat berasal.
"Patrushev dan Doval membahas pendalaman kerja sama keamanan bilateral dengan fokus pada kerja sama lebih lanjut dalam anti-terorisme, memerangi migrasi ilegal dan perdagangan narkoba," kata Dewan Keamanan Rusia dalam sebuah pernyataan.
India dan Rusia telah lama menjadi mitra dekat militer tetapi dalam beberapa tahun terakhir New Delhi telah beralih ke Amerika Serikat (AS) untuk pasokan senjata dan menjalin hubungan politik tertutup.
Namun pejabat pemerintah India mengatakan situasi regional telah berubah secara dramatis setelah penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan dan perebutan kekuasaan oleh Taliban.
Lihat Juga: Misteri Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia Gempur Ukraina, Dikira Rudal Balistik Antarbenua
(ian)