Alogojo 'The Beatles' ISIS Mengaku Bersalah Memenggal 4 Sandera AS

Jum'at, 03 September 2021 - 11:09 WIB
loading...
A A A
“Kotey telah diberikan proses hukum dan, dalam menghadapi banyak bukti, dia membuat keputusan independen untuk mengaku bersalah atas kejahatannya. Keadilan dan kemanusiaan yang diterima terdakwa ini di Amerika Serikat sangat kontras dengan kekejaman, ketidakmanusiawian, dan kekerasan tanpa pandang bulu yang digembar-gemborkan oleh organisasi teroris yang dia dukung,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Jaksa AS untuk Distrik Timur Virginia, Raj Parekh, seperti dikutip dari situs Departemen Kehakiman AS, Jumat (3/9/2021).

"Bertentangan dengan propaganda yang diabadikan oleh ISIS, kami telah memberikan kesempatan kepada Alexanda Kotey untuk diadili," ujarnya.



Dari dua anggota "The Beatles" ISIS yang tersisa, Aine Davis berada di penjara Turki setelah dinyatakan bersalah atas tuduhan terorisme, sementara Mohamed Emwazi, juga dikenal sebagai "Jihadi John," tewas dalam serangan udara AS pada November 2015.

Para teroris memenggal Foley pada Agustus 2014, setelah pasukan khusus AS berusaha melakukan operasi penyelamatan. Dia adalah orang Amerika pertama yang dieksekusi oleh kelompok teroris tersebut. Video pemenggalan terhadap Sotloff dirilis tiga minggu kemudian, pada 2 September. Selanjutnya, Kassig dipenggal pada November tahun itu.

Mueller, yang ditangkap di Aleppo pada 2013, dilaporkan dipersembahkan sebagai budak seks untuk “khalifah” ISIS Abu Bakr Al-Baghdadi. Para militan ISIS mengeklaim dia terbunuh dalam serangan udara Februari 2015 di "ibu kota" mereka di Raqqa, yang dilakukan oleh Yordania sebagai pembalasan atas eksekusi mereka terhadap seorang pilot Yordania yang ditawan. Namun, AS mengeklaim bahwa dia dipukuli hingga tewas oleh Al-Baghdadi. Serangan AS 2019 yang mengakibatkan kematian al-Baghdadi dilakukan oleh "Satuan Tugas 8-14", nama yang diambil dari hari ulang tahun Mueller.

“Hari ini juga merupakan hari jadi yang menyakitkan. Tujuh tahun lalu, dunia dihancurkan oleh gambar yang menggambarkan kematian Steven Sotloff,” kata Parekh. “Hari ini, melalui suara dan kehidupan para korban, Keadilan berbicara, dan kata-kata itulah yang akan bergema sepanjang sejarah.”
(min)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0989 seconds (0.1#10.140)