Biden Nyatakan Perang Afghanistan Berakhir
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan perang di Afghanistan sekarang telah berakhir. Hal itu diungkapkannya dalam sebuah pidato di Gedung Putih.
Dalam pidatonya, Biden memberikan penjelasan dan pembelaan saat ia menegaskan kembali bahwa sudah waktunya perang di Afghanistan diakhiri. Ia pun menjanjikan akan memburu dan menghancurkan siapa pun yang menyerang AS.
Tetapi Biden juga mengakui kritik yang menyertai akhir perang yang kacau, dengan menolak anggapan bahwa dalam mengatur evakuasi dia telah meninggalkan warga Amerika dan Afghanistan yang rentan terhadap Taliban.
Biden juga berpendapat bahwa mantan presiden Donald Trump, dalam menandatangani kesepakatan penarikan awal dengan Taliban, telah meninggalkannya dua pilihan: menghormati kesepakatan itu atau mengingkari dan mengirimkan ribuan pasukan lagi.
"Itulah pilihannya, pilihan sebenarnya - antara pergi dan meningkatkan pasukan," kata Biden.
"Saya tidak akan memperpanjang perang ini selamanya, dan saya tidak memperpanjang jalan keluar selamanya," ujar Biden seperti dikutip dari Washington Post, Rabu (1/9/2021).
Pidato Biden mengikuti hampir sebulan gambaran kacau dari dalam Afghanistan setelah Taliban merebut kendali jauh lebih cepat daripada yang diantisipasi presiden dan para penasihatnya. Itu juga terjadi kurang dari seminggu setelah bom bunuh diri di luar bandara Kabul yang menewaskan 13 anggota militer AS dan lebih dari 100 warga Afghanistan.
Dia memuji keberhasilan luar biasa dari misi evakuasi, menyebutnya sebagai pencapaian bersejarah, tetapi ada sedikit dalam pidatonya yang bersemangat atau gembira, baik dalam substansi atau penyampaian.
“Bagi warga Amerika yang tersisa, tidak ada tenggat waktu,” ujar Biden.
Dalam pidatonya, Biden memberikan penjelasan dan pembelaan saat ia menegaskan kembali bahwa sudah waktunya perang di Afghanistan diakhiri. Ia pun menjanjikan akan memburu dan menghancurkan siapa pun yang menyerang AS.
Tetapi Biden juga mengakui kritik yang menyertai akhir perang yang kacau, dengan menolak anggapan bahwa dalam mengatur evakuasi dia telah meninggalkan warga Amerika dan Afghanistan yang rentan terhadap Taliban.
Biden juga berpendapat bahwa mantan presiden Donald Trump, dalam menandatangani kesepakatan penarikan awal dengan Taliban, telah meninggalkannya dua pilihan: menghormati kesepakatan itu atau mengingkari dan mengirimkan ribuan pasukan lagi.
"Itulah pilihannya, pilihan sebenarnya - antara pergi dan meningkatkan pasukan," kata Biden.
"Saya tidak akan memperpanjang perang ini selamanya, dan saya tidak memperpanjang jalan keluar selamanya," ujar Biden seperti dikutip dari Washington Post, Rabu (1/9/2021).
Pidato Biden mengikuti hampir sebulan gambaran kacau dari dalam Afghanistan setelah Taliban merebut kendali jauh lebih cepat daripada yang diantisipasi presiden dan para penasihatnya. Itu juga terjadi kurang dari seminggu setelah bom bunuh diri di luar bandara Kabul yang menewaskan 13 anggota militer AS dan lebih dari 100 warga Afghanistan.
Dia memuji keberhasilan luar biasa dari misi evakuasi, menyebutnya sebagai pencapaian bersejarah, tetapi ada sedikit dalam pidatonya yang bersemangat atau gembira, baik dalam substansi atau penyampaian.
“Bagi warga Amerika yang tersisa, tidak ada tenggat waktu,” ujar Biden.