Menhan Rusia: Taliban Punya Lebih dari 100 Sistem Pertahanan Udara Portabel

Rabu, 25 Agustus 2021 - 06:01 WIB
loading...
Menhan Rusia: Taliban Punya Lebih dari 100 Sistem Pertahanan Udara Portabel
Personil militer meluncurkan rudal dari sistem pertahanan udara portabel (MANPADS). Foto/defenseworld.net
A A A
MOSKOW - Taliban mendapat sangat banyak senjata canggih setelah mengambil alih Afghanistan, termasuk lebih dari seratus sistem pertahanan udara portabel (MANPADS) dan ini menimbulkan ancaman.

Peringatan itu diungkapkan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu.

"Ancaman pertama dan utama adalah Taliban mendapat senjata dalam jumlah besar. Senjata yang sangat besar," ujar dia kepada wartawan.



Shoigu mencatat senjata itu termasuk ratusan kendaraan lapis baja, pesawat terbang dan helikopter.



"Saya akan memberitahu Anda bahwa ada lebih dari seratus MANPADS saja," ujar Menteri Pertahanan Rusia itu.



"Tidak ada yang mengendalikan dan tidak bisa mengendalikannya," papar dia.

Sementara itu, Rusia, China, Amerika Serikat (AS) dan Pakistan tertarik menjadi mediator dalam menyelesaikan krisis di Afghanistan.

Pernyataan itu diungkapkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov. “Kami tetap berkomitmen pada tugas membangun perdamaian dan stabilitas di wilayah Afghanistan sehingga tidak menimbulkan ancaman bagi kawasan itu,” ungkap dia.

Lavrov juga mengatakan Rusia menentang gagasan mengizinkan pengungsi Afghanistan memasuki Asia Tengah, bekas wilayah Soviet yang terletak di antara Rusia dan Afghanistan, atau menempatkan pasukan Amerika Serikat (AS) di sana.

“Jika Anda berpikir bahwa negara mana pun di Asia Tengah atau di tempat lain tertarik menjadi target sehingga Amerika dapat memenuhi inisiatif mereka, saya benar-benar ragu ada yang membutuhkan itu,” ujar dia dalam pengarahan saat berkunjung ke Hungaria.

Rusia mempertahankan hubungan dekat dengan bekas republik Soviet di Asia Tengah dan menganggap kawasan itu sebagai bagian dari lingkup kepentingannya.

Presiden Vladimir Putin tidak ingin militan Afghanistan muncul di Rusia dengan kedok sebagai pengungsi. Untuk itulah, dia menolak gagasan mengirim pengungsi dari negara konflik itu ke negara-negara dekat Rusia.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1258 seconds (0.1#10.140)