Diancam Sanksi, Tanker Liberia Batal Kirim Minyak Iran ke Venezuela

Jum'at, 29 Mei 2020 - 22:27 WIB
loading...
Diancam Sanksi, Tanker Liberia Batal Kirim Minyak Iran ke Venezuela
AS berhasil mengganggu pengiriman minyak Iran ke Venezuela. Foto/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat berhasil menghentikan pengiriman minyak Iran ke Venezuela setelah mengancam akan memberikan sanksi kepada kapal tanker yang mengangkut minyak tersebut.

"Dua kapal berbendera Liberia milik Yunani yang dalam perjalanan ke Venezuela membawa bahan bakar Iran, membatalkan pengiriman mereka setelah AS mengancam menjatuhkan sanksi," kata seorang pejabat senior AS kepada Fox News, Jumat (29/5/2020).

Pertama kali dilaporkan oleh The Wall Street Journal, kapal-kapal itu diharapkan tiba di Venezuela sebagai pengiriman terakhir dalam pengiriman lima tanker minyak yang sebelumnya direncanakan. Pengiriman minyak ini sebut pemerintah Venezuela sebagai upaya kemitraan untuk menggagalkan sanksi AS. (Baca: Kapal Tanker Minyak Iran Ketiga Tiba di Perairan Venezuela )

"Tanker minyak Iran yang tiba di Venezuela hanyalah gangguan dari masalah nyata yang dihadapi Maduro," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS kepada Fox News.

"Pengiriman ini tidak akan melakukan apa pun untuk membantu rakyat Venezuela, mereka hanya akan membantu menopang ezim Maduro untuk sementara saja," imbuhnya.

Kapal-kapal milik Yunani diancam tidak akan dapat mengakses perbankan internasional dan asuransi maritim seandainya mereka melakukan pengiriman.

Para pejabat AS telah berkomunikasi langsung dengan kapal-kapal itu, yang tidak lagi menuju ke Venezuala tetapi menuju ke selatan di lepas pantai Senegal dekat Liberia, menurut The Wall Street Journal.

Kelompok Aksi Iran Departemen Luar Negeri AS dilaporkan menghubungi pemerintah Liberia, tempat kedua kapal terdaftar, untuk memperingatkan mereka terhadap sanksi. Pemerintah Liberia kemudian segera mencabut akreditasi kapal tersebut.

Dua perusahaan Yunani yang memiliki kapal-kapal itu juga diancam dengan sanksi dan tindakan hukum oleh AS, di mana kedua kapal itu akhirnya membatalkan pengiriman, menurut The Wall Street Journal.

AS telah meningkatkan upayanya dalam menekan kedua negara dengan sanksi. (Baca: AS Ancam Gunakan Kekuatan Militer Hentikan Tanker Iran ke Venezuela )

"Kami akan terus menggunakan kekuatan penuh ekonomi dan diplomatik Amerika Serikat untuk mendesak pemulihan demokrasi Venezuela," kata juru bicara Departemen Luar Negeri kepada Fox News.

Menurut para ahli, pengiriman minyak hanya diharapkan untuk memenuhi permintaan Venezuela selama beberapa minggu.

"Gas Iran tidak dapat mencegah hal yang tak terhindarkan: transisi demokratis yang mengembalikan kemakmuran ke Venezuela," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada hari Rabu mengumumkan bahwa AS akan menghapus semua keringanan sanksi yang memungkinkan perusahaan-perusahaan China, Eropa dan Rusia untuk bekerja dengan situs-situs nuklir Iran tanpa jatuh sasaran ke sanksi AS yang ada terhadap Iran.

Presiden Trump juga meningkatkan sanksi terhadap Venezuela, yang secara drastis memengaruhi produksi minyaknya.

Iran dan Venezuela berusaha untuk mengatasi sanksi Amerika dengan membentuk kemitraan minyak baru.

"Kami adalah dua orang revolusioner pemberontak yang tidak akan pernah berlutut di hadapan imperialisme Amerika Utara," kata Presiden Venezuela Nicolas Maduro dalam pidato yang disiarkan televisi. (Baca: Dikawal di Laut dan Udara, Kapal Tanker Iran Tiba di Venezuela )
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0907 seconds (0.1#10.140)