Al-Qaeda di Yaman Ucapkan Selamat pada Taliban, Sumpah Lanjutkan Aksi
loading...
A
A
A
SANAA - Cabang Al-Qaeda di Yaman mengucapkan selamat kepada Taliban atas pengambilalihan mereka atas Afghanistan. Al-Qaeda berjanji melanjutkan kampanye militernya sendiri.
“Kemenangan dan pemberdayaan ini mengungkapkan kepada kita bahwa jihad dan pertempuran berbasis Syariah adalah legal dan realistis untuk memulihkan hak (dan) mengusir penjajah dan pendudukan,” ungkap pernyataan Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP).
“Adapun permainan demokrasi dan bekerja dengan pasifisme sederhana, itu adalah fatamorgana yang menipu, bayangan sekilas, dan lingkaran setan yang dimulai dengan nol dan diakhiri dengan itu,” ungkap pernyataan yang dirilis kelompok Intelijen SITE, yang memantau jaringan ekstremis di seluruh dunia.
Taliban telah melindungi Pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden selama pemerintahannya dari tahun 1996 hingga 2001, saat pasukan pimpinan Amerika Serikat (AS) menggulingkannya sebagai tanggapan atas serangan 11 September.
Namun pekan lalu pejuang Taliban menguasai ibu kota Kabul pada klimaks serangan kilat menguasai Afghanistan.
AS menganggap AQAP sebagai cabang paling berbahaya dari jaringan global al-Qaeda.
Militer AS telah melakukan serangan drone terhadap para pejuangnya di Yaman segera setelah serangan 9/11.
“Pada Minggu, pejuang AQAP di provinsi Bayda, Yaman tengah dan provinsi selatan Shabwa merayakan kembalinya Taliban ke kekuasaan di Afghanistan dengan kembang api dan dengan menembakkan tembakan ke udara,” ungkap penduduk setempat kepada AFP.
Kelompok garis keras telah mengambil keuntungan dari perang Yaman sejak 2014 antara pemerintah yang diakui secara internasional dan pemberontak Houthi yang didukung Iran.
Situasi itu memperkuat kehadiran Al-Qaeda di Yaman selatan.
“Kemenangan dan pemberdayaan ini mengungkapkan kepada kita bahwa jihad dan pertempuran berbasis Syariah adalah legal dan realistis untuk memulihkan hak (dan) mengusir penjajah dan pendudukan,” ungkap pernyataan Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP).
“Adapun permainan demokrasi dan bekerja dengan pasifisme sederhana, itu adalah fatamorgana yang menipu, bayangan sekilas, dan lingkaran setan yang dimulai dengan nol dan diakhiri dengan itu,” ungkap pernyataan yang dirilis kelompok Intelijen SITE, yang memantau jaringan ekstremis di seluruh dunia.
Taliban telah melindungi Pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden selama pemerintahannya dari tahun 1996 hingga 2001, saat pasukan pimpinan Amerika Serikat (AS) menggulingkannya sebagai tanggapan atas serangan 11 September.
Namun pekan lalu pejuang Taliban menguasai ibu kota Kabul pada klimaks serangan kilat menguasai Afghanistan.
AS menganggap AQAP sebagai cabang paling berbahaya dari jaringan global al-Qaeda.
Militer AS telah melakukan serangan drone terhadap para pejuangnya di Yaman segera setelah serangan 9/11.
“Pada Minggu, pejuang AQAP di provinsi Bayda, Yaman tengah dan provinsi selatan Shabwa merayakan kembalinya Taliban ke kekuasaan di Afghanistan dengan kembang api dan dengan menembakkan tembakan ke udara,” ungkap penduduk setempat kepada AFP.
Kelompok garis keras telah mengambil keuntungan dari perang Yaman sejak 2014 antara pemerintah yang diakui secara internasional dan pemberontak Houthi yang didukung Iran.
Situasi itu memperkuat kehadiran Al-Qaeda di Yaman selatan.
(sya)