Trump Luncurkan Serangan Besar-besaran terhadap Houthi

Minggu, 16 Maret 2025 - 14:40 WIB
loading...
Trump Luncurkan Serangan...
Presiden AS Donald Trump meluncurkan serangan besar-besaran kepada Houthi. Foto/X/@Terror_Alarm
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) meluncurkan operasi militer besar terhadap militan Houthi yang bermarkas di Yaman. Itu diungkapkan Presiden Donald Trump.

Upaya tersebut melibatkan serangan udara terhadap "pangkalan, pemimpin, dan pertahanan rudal" mereka, katanya, seraya menambahkan bahwa hal itu ditujukan untuk memulihkan kebebasan navigasi di perairan yang berdekatan.

Dalam sebuah pernyataan di Truth Social, Trump menuduh Houthi melancarkan "kampanye pembajakan, kekerasan, dan terorisme yang tak henti-hentinya terhadap kapal, pesawat, dan pesawat nirawak Amerika, dan lainnya."

Menurut presiden, militan telah menghalangi navigasi komersial internasional di Terusan Suez, Laut Merah, dan Teluk Aden.

Baca Juga: Proposal Mesir untuk Gaza 2030 Persatukan Negara-negara Arab

"Sudah lebih dari setahun sejak kapal komersial berbendera AS berlayar dengan selamat," kata Trump dan menuntut Houthi menghentikan serangan mereka. "Jika tidak, neraka akan menghujani [para militan] seperti yang belum pernah Anda lihat sebelumnya," ia memperingatkan.

Presiden juga memperingatkan Iran agar tidak memberikan dukungan apa pun kepada kelompok yang bermarkas di Yaman atau "mengancam" AS. "Dukungan untuk teroris Houthi harus segera diakhiri," tulisnya, seraya menambahkan bahwa jika tidak, AS akan meminta Iran "sepenuhnya bertanggung jawab dan, kami tidak akan bersikap baik tentang hal itu."

Gerakan Ansar Allah, yang umumnya dikenal sebagai Houthi, telah menguasai sebagian besar Yaman yang dilanda perang sejak pertengahan 2010-an. Kelompok Syiah yang didukung Iran tersebut telah menargetkan kapal dagang dan menembakkan rudal balistik ke Israel sebagai protes terhadap perang di Gaza. AS, Inggris, dan Israel telah menanggapinya dengan mengebom lokasi militer dan infrastruktur yang terkait dengan Houthi di Yaman.

Pada bulan Januari, pemerintahan Trump kembali menetapkan Houthi sebagai kelompok teroris. Kelompok tersebut telah menembakkan rudal ke kapal perang AS "puluhan kali" dan meluncurkan "lebih dari 300 proyektil" ke Israel sejak 2023, kata perintah eksekutif yang ditandatangani oleh Trump.
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Siapa Daniel Kahneman?...
Siapa Daniel Kahneman? Pemenang Nobel Ekonomi yang Memilih Bunuh Diri karena Tidak Suka Hidup di Usia Tua
6 Pemicu AS dan Inggris...
6 Pemicu AS dan Inggris Gelar Serangan Besar-besaran ke Pangkalan Houthi di Yaman
Trump Berlakukan Alien...
Trump Berlakukan Alien Enemies Act, Siapa yang Jadi Target?
Houthi Bersumpah Balas...
Houthi Bersumpah Balas Serangan Udara AS dan Inggris di Sanaa
Tornado Dahsyat Sapu...
Tornado Dahsyat Sapu Amerika Serikat, 33 Orang Tewas
Mantan PM Polandia:...
Mantan PM Polandia: NATO Tak Dapat Melawan AS dalam Masalah Ukraina
NATO Buka Pintu Normalisasi...
NATO Buka Pintu Normalisasi Hubungan dengan Rusia
Janji Akhiri Perang...
Janji Akhiri Perang Rusia-Ukraina dalam 24 Jam Tak Terbukti, Ini Dalih Donald Trump
Daftar 43 Negara yang...
Daftar 43 Negara yang Bakal Terkena 'Travel Ban' AS oleh Trump, Indonesia Tak Masuk
Rekomendasi
Thom Haye Siap Jadi...
Thom Haye Siap Jadi Penghubung 4 Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia!
Kolaborasi Pelaku Industri,...
Kolaborasi Pelaku Industri, Mitra Bisnis dan Konsumen Perkuat Ekosistem Otomotif
Tak Puas Hadirkan Qwen,...
Tak Puas Hadirkan Qwen, Alibaba Siap Luncurkan AI Baru Quark
Berita Terkini
Siapa Daniel Kahneman?...
Siapa Daniel Kahneman? Pemenang Nobel Ekonomi yang Memilih Bunuh Diri karena Tidak Suka Hidup di Usia Tua
54 menit yang lalu
6 Pemicu AS dan Inggris...
6 Pemicu AS dan Inggris Gelar Serangan Besar-besaran ke Pangkalan Houthi di Yaman
2 jam yang lalu
3 Alasan yang Diyakini...
3 Alasan yang Diyakini Presiden Zelensky kalau Ukraina Adalah Pemenang Perang
4 jam yang lalu
100 Orang Suku Druze...
100 Orang Suku Druze Asal Suriah Kunjungi Israel, Ada Apa Gerangan?
6 jam yang lalu
325.000 Orang ikut Unjuk...
325.000 Orang ikut Unjuk Rasa Terbesar Memprotes Kebijakan Korup Pemerintah Serbia
8 jam yang lalu
Disebut sebagai Pahlawan,...
Disebut sebagai Pahlawan, Ribuan Rakyat Filipina Tuntut Pembebasan Duterte
9 jam yang lalu
Infografis
Rusia Serang Ukraina...
Rusia Serang Ukraina Besar-besaran dengan 120 Rudal dan 90 Drone
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved