Mantan Menhan Afghanistan Minta Interpol Tahan Eks Presiden Ashraf Ghani

Rabu, 18 Agustus 2021 - 20:54 WIB
loading...
A A A
Sumber Bandara Kabul sebelumnya mengatakan kepada media India bahwa Mohammadi sendiri juga telah melarikan diri ke UEA, meskipun laporan ini juga belum diverifikasi.

Mohammadi menjabat sebagai tokoh kunci dalam pemerintahan Afghanistan pro-AS berturut-turut sejak awal 2000-an. Dia diangkat sebagai kepala staf Tentara Nasional Afghanistan pada tahun 2002, dan pada tahun 2010 dipindahkan untuk bertugas sebagai Menteri Dalam Negeri. Dia menjadi Menteri Pertahanan pada Juni 2021, hanya beberapa bulan sebelum runtuhnya pemerintahan Ghani.

Pada awal Agustus, rumah Mohammadi di Kabul diserang oleh gerilyawan Taliban , yang meledakkan sebuah kendaraan di dekat kompleks dan memasuki fasilitas untuk mencarinya, yang menyebabkan baku tembak empat jam dengan pasukan keamanan.

Pemerintah Afghanistan yang didukung AS dan NATO hancur kurang dari dua minggu setelah Taliban mulai menekan pusat-pusat kota besar, dengan militer Afghanistan dan pasukan keamanan secara misterius mencair, menyerahkan sebagian besar kota tanpa perlawanan, sebelum serangan hari Minggu di Kabul.

Hanya beberapa minggu sebelum penyerahan, para pejabat AS meyakinkan bahwa 300.000 pasukan pasukan keamanan Afghanistan yang kuat akan mampu bertahan melawan 75.000 anggota milisi Taliban, dan menunjukkan keunggulan pasukan keamanan, seperti angkatan udara, pelatihan NATO, serta persenjataan yang unggul.

Namun, menurut penyelidikan yang terjadi sejak kegagalan hari Minggu, dinas keamanan Afghanistan secara harfiah adalah 'macan kertas', diganggu oleh korupsi, kepemimpinan yang buruk dan moral yang anjlok, dengan puluhan ribu tentara hanya ada dalam skema akuntansi pemerintah untuk memungkinkan birokrat yang kotor mengumpulkan gaji pasukan palsu.

Awal musim panas ini, berminggu-minggu setelah penarikan NATO dari negara yang dilanda perang, seorang komandan Taliban mengatakan kepada media AS bahwa dia dan rekan-rekan pejuangnya “terkejut” dengan kecepatan kemajuan mereka melawan pasukan pemerintah Afghanistan.



Perang di Afghanistan diperkirakan telah menelan biaya sekitar USD2,26 triliun bagi AS, dan merenggut nyawa lebih dari 100.000 warga sipil Afghanistan, puluhan ribu personel pasukan keamanan Afghanistan dan pejuang Taliban, sekitar 3.500 tentara AS dan NATO, serta lebih dari 4.000 tentara bayaran Barat.

AS dan sekutunya menginvasi negara itu pada tahun 2001 setelah Taliban menolak untuk menyerahkan tersangka dalang serangan 11 September, Osama bin Laden, ke AS tanpa memberikan bukti kesalahannya. Bin Laden diduga telah melarikan diri ke Pakistan tak lama setelah invasi AS, dan menetap di lingkungan kaya yang menampung banyak pensiunan militer dan perwira intelijen Pakistan sebelum tewas terbunuh dalam operasi Tim Seal AS pada Mei 2011.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Rusia Hapus Taliban...
Rusia Hapus Taliban dari Daftar Teroris, Afghanistan Perluas Kerja Sama
Tak Tiru Ukraina, Taliban...
Tak Tiru Ukraina, Taliban Tidak Akan Tawarkan Mineral Langka ke AS
Senator Top AS: Ukraina...
Senator Top AS: Ukraina Bisa Lebih Buruk daripada Afghanistan
5 Negara Korup dengan...
5 Negara Korup dengan Militer Terlemah, Nomor 1 dan 4 Berpenduduk Mayoritas Muslim
Perang 2 Negara Muslim...
Perang 2 Negara Muslim Makin Panas, Tentara Pakistan dan Afghanistan Baku Tembak di Perbatasan
Trump Ingin Tentara...
Trump Ingin Tentara AS Kembali ke Afghanistan karena Rudal Nuklir China
Pernah Mempertaruhkan...
Pernah Mempertaruhkan Nyawa untuk SBS dan SAS, 2.000 Mantan Tentara Afghan Tidak Dapat Suaka ke Inggris
Eks Agen CIA Klaim Tahu...
Eks Agen CIA Klaim Tahu Lokasi Tabut Perjanjian yang Disebutkan dalam Alkitab
Terungkap! Apple Kirim...
Terungkap! Apple Kirim 5 Pesawat Berisi iPhone dari India ke AS Sebelum Trump Umumkan Tarif Baru
Rekomendasi
Sinopsis Sinetron Terbelenggu...
Sinopsis Sinetron Terbelenggu Rindu Eps 199: Rencana Maudy dan Vernie untuk Permalukan Amira
3 Fakta Timnas Indonesia...
3 Fakta Timnas Indonesia U-17 Lolos ke Piala Dunia U-17 2025
Audi Ancam Keluar dari...
Audi Ancam Keluar dari AS Jika Kebijakan Tarif Impor Tidak Dihentikan
Berita Terkini
Ini Tuntutan Masa Demonstran...
Ini Tuntutan Masa Demonstran Amerika, Banyak Kebijakan Partai Republik Diprotes
1 jam yang lalu
3 Tuntutan Masa Demonstran...
3 Tuntutan Masa Demonstran AS, Salah Satunya Menentang Tindakan Sewenang-wenang Trump
1 jam yang lalu
Mengejutkan, Miliarder...
Mengejutkan, Miliarder AS Bill Ackman Desak Trump Hentikan Perang Nuklir Ekonomi di Setiap Negara
1 jam yang lalu
Iran Cemas Gara-gara...
Iran Cemas Gara-gara Medianya Serukan Pembunuhan Donald Trump
2 jam yang lalu
Pria Ini Hendak Ziarah...
Pria Ini Hendak Ziarah Makam Leluhur, tapi Kuburan Lenyap Jadi Ladang Tebu
3 jam yang lalu
Balas Tarif Trump, Cara...
Balas Tarif Trump, Cara China Ini Bisa Buyarkan Proyek Jet Tempur Siluman F-47 AS
3 jam yang lalu
Infografis
Mantan Presiden Filipina...
Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap atas Perintah ICC
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved