Wajah Baru Taliban Benar-benar Lebih Moderat atau Tampilan ‘Nazi Modern’?
loading...
A
A
A
Dia menegaskan, “Setiap rakyat Afghanistan ingin meningkatkan kehidupannya. Jadi, seluruh masyarakat, seluruh masyarakat akan aktif dalam perdagangan, ekonomi, dan kami berkomitmen memastikan keamanan dan setelah itu untuk membangun masyarakat kita, untuk melayani bangsa kita. Kami adalah abdi negara. Sebelum itu, kemaslahatan bangsa, baik di dunia ini maupun untuk dunia selanjutnya.”
Meski Taliban memberikan berbagai janji kebijakan yang lebih moderat, beberapa pihak khawatir dengan kebangkitan kelompok tersebut di Afghanistan.
Matt Zeller, veteran AS yang ikut bertempur di Afghanistan mengatakan, “Amerika harus menggerakkan langit dan bumi untuk menyelamatkan warga Afghanistan yang bekerja dengan AS.”
"Ini adalah orang-orang kita," ujar dia kepada BBC.
Dia menjelaskan, salah satu penerjemah asal Afghanistan telah menyelamatkan hidupnya dengan menembak mati dua pejuang Taliban.
"Setiap orang Afghanistan yang kita tinggalkan, kita akan pergi ke Nazi versi modern," papar Zeller.
Sejumlah wanita di Kabul, Afghanistan, juga tak mempercayai begitu saja janji-janji Taliban yang lebih moderat tersebut.
"Saya tidak percaya apa yang mereka katakan," ungkap seorang wanita di Kabul pada BBC. Wanita itu menyaksikan Mujahid berbicara di televisi.
"Itu tipu muslihat, dan kami dibujuk keluar untuk dihukum. Saya menolak belajar atau bekerja di bawah hukum mereka," papar wanita lain yang terlalu takut untuk meninggalkan rumah.
Terlepas dari ketidakpercayaan dan skeptisisme besar dari sejumlah perempuan Afghanistan, beberapa wanita secara mengejutkan menyambut pendekatan Taliban terhadap hak-hak perempuan.
Meski Taliban memberikan berbagai janji kebijakan yang lebih moderat, beberapa pihak khawatir dengan kebangkitan kelompok tersebut di Afghanistan.
Matt Zeller, veteran AS yang ikut bertempur di Afghanistan mengatakan, “Amerika harus menggerakkan langit dan bumi untuk menyelamatkan warga Afghanistan yang bekerja dengan AS.”
"Ini adalah orang-orang kita," ujar dia kepada BBC.
Dia menjelaskan, salah satu penerjemah asal Afghanistan telah menyelamatkan hidupnya dengan menembak mati dua pejuang Taliban.
"Setiap orang Afghanistan yang kita tinggalkan, kita akan pergi ke Nazi versi modern," papar Zeller.
Sejumlah wanita di Kabul, Afghanistan, juga tak mempercayai begitu saja janji-janji Taliban yang lebih moderat tersebut.
"Saya tidak percaya apa yang mereka katakan," ungkap seorang wanita di Kabul pada BBC. Wanita itu menyaksikan Mujahid berbicara di televisi.
"Itu tipu muslihat, dan kami dibujuk keluar untuk dihukum. Saya menolak belajar atau bekerja di bawah hukum mereka," papar wanita lain yang terlalu takut untuk meninggalkan rumah.
Terlepas dari ketidakpercayaan dan skeptisisme besar dari sejumlah perempuan Afghanistan, beberapa wanita secara mengejutkan menyambut pendekatan Taliban terhadap hak-hak perempuan.