Korsel Ingin Tindak 'Terorisme Sperma' sebagai Kejahatan Seks

Sabtu, 14 Agustus 2021 - 14:23 WIB
loading...
Korsel Ingin Tindak...
Para perempuan Korea Selatan berdemo menentang kejahatan seks terhadap para perempuan. Foto/REUTERS
A A A
SEOUL - Para anggota Parlemen Korea Selatan (Korsel) berupaya memperluas cakupan dari apa yang dapat dianggap sebagai kejahatan seks setelah serangkaian insiden profil tinggi di mana para pria diam-diam berejakulasi ke dan di dalam barang-barang pribadi wanita.

Disebut "terorisme sperma" oleh pengguna internet [netizen] Korea Selatan, kasus-kasus itu melibatkan laki-laki berejakulasi pada properti wanita.



Pada bulan Mei, seorang pegawai negeri sipil (PNS) pria di Seoul didenda senilai USD 2.500 atas tuduhan "kerusakan properti" karena ejakulasi ke dalam cangkir kopi rekan kerja wanita-nya enam kali dalam enam bulan, dari 20 Januari hingga 14 Juli tahun lalu.

Pada 2019, seorang mahasiswa pascasarjana dipenjara selama tiga tahun atas tuduhan "percobaan melukai" karena menyeduh kopi seorang wanita 54 kali dengan campuran air mani, dahak, obat pencahar, dan afrodisiak sebagai pembalasan karena menolak dorongan seksualnya.

Dan pada tahun 2018, Women's News melaporkan kasus seorang pria yang memasukkan kondom berisi air maninya ke dalam tas wanita di stasiun kereta bawah tanah Seoul. Dia didakwa dengan kerusakan properti.

Baek Hye-ryun, seorang anggota Parlemen dari Partai Demokrat Korea Selatan, mengajukan amandemen ke majelis nasional Korea Selatan. Di bawah amandemen ini, Baek menyerukan "terorisme sperma"—yang termasuk dalam kategori "kontak non-fisik"—untuk dicap sebagai kejahatan seks.

"Korban (dalam kasus gelas kopi) dipermalukan secara seksual, tetapi tidak dianggap sebagai kejahatan seks karena tidak terlihat melibatkan kontak fisik langsung," kata Baek kepada The Guardian, kemarin.

"Dengan mendakwa pelaku dengan 'kerusakan properti', tindakannya dinilai telah melanggar kegunaan gelas itu," ujarnya.

"Kejahatan seks perlu ditafsirkan dari sudut pandang korban," kata Baek.

Korea Selatan dalam beberapa tahun terakhir telah melihat penyimpangan besar dalam cara menangani kekerasan seksual terhadap perempuan.

Ada masalah epidemi pria menyembunyikan kamera kecil di kamar mandi wanita, kereta bawah tanah, dan kamar hotel untuk film "molka" atau kamera tersembunyi untuk pornografi.

Menurut BBC, dari 6.465 orang yang dilaporkan melakukan pelanggaran terkait molka di Korea Selatan pada 2019, 5.437 di antaranya ditangkap. Tetapi hanya 119 atau 2% yang dihukum.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ganasnya Kebakaran Terbesar...
Ganasnya Kebakaran Terbesar Korsel: 26 Orang Tewas, Helikopter Pemadam Malah Jatuh
170.000 Bayi Korea Selatan...
170.000 Bayi Korea Selatan Diekspor ke Berbagai Negara untuk Diadopsi
Rasanya seperti Kiamat,...
Rasanya seperti Kiamat, Kebakaran Hutan di Korea Selatan Tewaskan 24 Orang
3 Negara Asia Musuh...
3 Negara Asia Musuh Rusia, Salah Satunya Tetangga Indonesia
Jet Tempur Rusia Masuk...
Jet Tempur Rusia Masuk ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea Selatan
Korea Utara Tembakkan...
Korea Utara Tembakkan Beberapa Rudal, Marah dengan Latihan Perang AS-Korsel
Presiden Korea Selatan...
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol Dibebaskan dari Penjara
Korban Jiwa Gempa Myanmar...
Korban Jiwa Gempa Myanmar Tembus 2.065 Orang, Masyarakat Butuh Makanan hingga Air Bersih
Luncurkan Kapal Selam...
Luncurkan Kapal Selam Pembawa Rudal Zircon, Putin: AL Rusia yang Terkuat!
Rekomendasi
PSSI Tepis Rumor Naturalisasi...
PSSI Tepis Rumor Naturalisasi Tristan Gooijer: Belum Ada Proses Sampai Hari Ini
Kenapa setelah Ganti...
Kenapa setelah Ganti Kampas Rem Jadi Tidak Pakem?
Pantau Kunjungan Keluarga...
Pantau Kunjungan Keluarga di Lapas Cipinang, Kemenko Polkam: Bagus, Tak Abaikan Keamanan
Berita Terkini
Jepang Prediksi Gempa...
Jepang Prediksi Gempa Bumi Besar yang bisa Tewaskan 300.000 Orang
12 menit yang lalu
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
1 jam yang lalu
Perang Panas Trump dan...
Perang Panas Trump dan Iran Bisa Picu Kiamat Inflasi?
2 jam yang lalu
Israel Kembali Bom Beirut,...
Israel Kembali Bom Beirut, 4 Orang Tewas
3 jam yang lalu
Siapa Hamad bin Isa...
Siapa Hamad bin Isa Al Khalifa? Raja Bahrain yang Bangun Gereja 9.000 Meter Persegi
4 jam yang lalu
Houthi Tembak Jatuh...
Houthi Tembak Jatuh Drone AS ke-16 di Atas Yaman dengan Rudal Buatan Lokal
5 jam yang lalu
Infografis
3 Mineral Langka Ukraina...
3 Mineral Langka Ukraina Termahal Ingin Direbut Paksa AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved