Taliban Mengamuk, Rebut Ibu Kota Provinsi Ke-3 Afghanistan
loading...
A
A
A
KUNDUZ - Kelompok Taliban telah merebut Ibu Kota Provinsi Kunduz pada hari Minggu. Itu adalah ibu kota provinsi ketiga Afghanistan yang direbut dalam amukan kelompok tersebut selama tiga hari terakhir.
Sebelumnya kelompok itu mengambil alih Ibu Kota Provinsi Nimruz; Zaranj. Kemudian Ibu Kota Provinsi Jawzjan; Sheberghan, lalu sekarang Ibu Kota Provinsi Kunduz; Kota Kunduz.
Anggota dewan provinsi setempat, Ghulam Rabani Rabani, mengonfirmasi bahwa para milisi pemberontak itu menguasai sebagian besar Ibu Kota Provinsi Kunduz di Afghanistan utara, termasuk kantor gubernur dan markas polisi.
Rabani mengatakan pertempuran antara pemberontak dan pasukan pemerintah telah terjadi di sekitar kantor gubernur dan markas polisi tetapi kemudian Taliban telah mengambil alih dua bangunan tersebut. Mereka juga menguasai gedung penjara utama di Kunduz.
Menurut Rabani, pertempuran terus berlanjut di bandara kota dan bagian lain kota itu. Kunduz adalah persimpangan strategis dengan akses yang baik ke sebagian besar Afghanistan utara serta ibu kotanya, Kabul, yang berjarak sekitar 200 mil (335 kilometer).
Jika Kunduz jatuh, itu akan menjadi keuntungan yang signifikan bagi Taliban dan ujian kemampuan mereka untuk mengambil dan mempertahankan wilayah. Ini adalah salah satu kota besar di negara itu dengan populasi lebih dari 340.000 jiwa.
Gelombang amukan Taliban telah meningkat ketika pasukan Amerika Serikat dan NATO menyelesaikan penarikan mereka dari negara itu.
Dengan meningkatnya serangan Taliban, pasukan pemerintah Afghanistan membalas dengan serangan udara yang dibantu oleh Amerika Serikat (AS). Pertempuran itu telah meningkatkan kekhawatiran tentang jatuhnya korban sipil.
Pada hari Sabtu, para milisi Taliban memasuki Ibu Kota Provinsi Jawzjan setelah menyerbu sembilan dari 10 distrik di provinsi tersebut. Beberapa dari 34 ibu kota provinsi negara lainnya terancam saat milisi Taliban menyerbu sebagian besar Afghanistan dengan kecepatan yang mengejutkan.
Sebelumnya kelompok itu mengambil alih Ibu Kota Provinsi Nimruz; Zaranj. Kemudian Ibu Kota Provinsi Jawzjan; Sheberghan, lalu sekarang Ibu Kota Provinsi Kunduz; Kota Kunduz.
Anggota dewan provinsi setempat, Ghulam Rabani Rabani, mengonfirmasi bahwa para milisi pemberontak itu menguasai sebagian besar Ibu Kota Provinsi Kunduz di Afghanistan utara, termasuk kantor gubernur dan markas polisi.
Rabani mengatakan pertempuran antara pemberontak dan pasukan pemerintah telah terjadi di sekitar kantor gubernur dan markas polisi tetapi kemudian Taliban telah mengambil alih dua bangunan tersebut. Mereka juga menguasai gedung penjara utama di Kunduz.
Menurut Rabani, pertempuran terus berlanjut di bandara kota dan bagian lain kota itu. Kunduz adalah persimpangan strategis dengan akses yang baik ke sebagian besar Afghanistan utara serta ibu kotanya, Kabul, yang berjarak sekitar 200 mil (335 kilometer).
Jika Kunduz jatuh, itu akan menjadi keuntungan yang signifikan bagi Taliban dan ujian kemampuan mereka untuk mengambil dan mempertahankan wilayah. Ini adalah salah satu kota besar di negara itu dengan populasi lebih dari 340.000 jiwa.
Gelombang amukan Taliban telah meningkat ketika pasukan Amerika Serikat dan NATO menyelesaikan penarikan mereka dari negara itu.
Dengan meningkatnya serangan Taliban, pasukan pemerintah Afghanistan membalas dengan serangan udara yang dibantu oleh Amerika Serikat (AS). Pertempuran itu telah meningkatkan kekhawatiran tentang jatuhnya korban sipil.
Pada hari Sabtu, para milisi Taliban memasuki Ibu Kota Provinsi Jawzjan setelah menyerbu sembilan dari 10 distrik di provinsi tersebut. Beberapa dari 34 ibu kota provinsi negara lainnya terancam saat milisi Taliban menyerbu sebagian besar Afghanistan dengan kecepatan yang mengejutkan.