Kapal Selam Serangan Nuklir China Kuntit Kapal Induk Inggris di Pasifik

Senin, 09 Agustus 2021 - 07:39 WIB
loading...
A A A
Operator dapat mengidentifikasi sebagian besar kapal perang dan kapal selam dengan suara yang dihasilkan dari baling-balingnya—ciri khas yang unik untuk setiap kapal selam—yang dirujuk dalam "perpustakaan digital" suara kapal selam.



China saat ini memiliki 66 kapal selam, lebih banyak dari Angkatan Laut AS dan Angkatan Laut Kerajaan Inggris, yang digunakan untuk memproyeksikan kekuatan militer untuk memengaruhi negara-negara di Pasifik di mana Presiden Xi Jinping mengatakan negaranya akan mendominasi perdagangan dan menyatukan kembali pulau Taiwan dengan China daratan.

Sumber Angkatan Laut AS juga mengatakan bahwa kapal China telah berusaha untuk membayangi kapal Amerika dan semakin aktif di Pasifik.

Pada tahun 2015 kapal induk USS Ronald Reagan dibuntuti oleh kapal selam China dan pada tahun 2009 sebuah kapal selam kelas Song China muncul dalam jarak lima mil dari kapal induk USS Kitty Hawk, tampaknya tanpa terdeteksi.

Pada Sabtu malam, HMS Queen Elizabeth dan rombongan kapal pengawalnya berlabuh di Pelabuhan Apra, pangkalan Angkatan Laut AS di Guam. Rencana kunjungan ke Korea Selatan dan Jepang dibatalkan karena pandemi COVID-19.

HMS Richmond dan Kent sedang menuju pulau Kyush Jepang, di mana mereka akan berlabuh di pangkalan Angkatan Laut AS Sasebo.

Mantan Laksamana Muda Chris Parry, yang selama Perang Falklands terlibat dalam satu-satunya penenggelaman kapal selam musuh sejak Perang Dunia kedua, mengatakan: “Kami selalu khawatir tentang kapal selam meskipun kami lebih khawatir tentang Kapal Rusia karena mereka lebih maju dan lebih tenang."

“Ini menunjukkan bahwa kemampuan anti-kapal selam kami yang menurun secara signifikan selama [perang] Irak dan Afghanistan kembali ke kecepatan dan doping apa yang seharusnya mereka lakukan. Ini kabar baik," ujarnya.
(min)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2291 seconds (0.1#10.140)