Warga Desa Marah, Hadang Truk Peluncur Roket Hizbullah, Takut Dibalas Israel
loading...
A
A
A
BEIRUT - Pejuang Hizbullah mengalami serangan balasan di Lebanon selatan saat warga desa menghadang anggota kelompok itu ketika memindahkan roket dan peluncur roket.
Warga desa memblokir truk dan kendaraan yang membawa roket serta peluncur roket Hizbullah.
Rekaman video penghadangan truk Hizbullah oleh warga desa itu pun viral di media sosial.
Pada Jumat (6/8), kerumunan penduduk desa di Lebanon selatan dilaporkan mengambil sikap menentang pejuang Hizbullah saat memindahkan senjata mereka di antara lokasi-lokasi peluncuran.
“Penduduk desa Chouya marah dengan militan yang didukung Iran, yang telah meluncurkan roket ke sasaran Israel dari lokasi di desa mereka,” ungkap laporan media lokal.
Warga mengklaim kelompok Hizbullah menempatkan desa itu dalam bahaya dari tembakan balasan Israel.
Dalam video yang dibagikan secara online oleh wartawan, satu truk Isuzu biru yang mengangkut peluncur roket terlihat dihentikan kerumunan warga yang marah.
Penduduk setempat menantang mereka yang mengangkut senjata itu dengan truk pick-up.
Rekaman lainnya tampaknya menunjukkan perkelahian yang pecah antara warga dan tersangka militan Hizbullah, termasuk klip satu orang yang digiring ke bagian belakang mobil.
Setelah mengambil tempat duduknya di dalam mobil, pintu seberang terbuka dan pria itu ditinju warga.
Laporan media menunjukkan penduduk desa berasal dari komunitas Druze Lebanon, pengikut agama monoteistik dan Ibrahim.
Walikota yang berwenang di desa Chouya mengkonfirmasi insiden tersebut. “Dia menjelaskan, dua truk yang membawa peluncur roket telah dihentikan dan isinya telah disita tentara,” tulis seorang koresponden National di Twitter, mengutip percakapan dengan walikota.
Dalam pernyataan, Angkatan Bersenjata Lebanon (LAF) mengatakan mereka telah menangkap empat orang sehubungan dengan peluncuran roket itu, tetapi hanya satu peluncur yang disita.
The Times of Israel, mengutip pernyataan yang mengatakan Hizbullah mengakui peristiwa yang terjadi di Chouya dan bersumpah tidak menempatkan desa-desa seperti itu dalam bahaya lagi.
Sejak Rabu, pasukan Hizbullah dan Israel telah baku tembak di sekitar Garis Biru yang memisahkan Israel dari Lebanon.
Tel Aviv meminta Beirut bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan terhadap warga Israel oleh Hizbullah, sementara Lebanon menuntut Israel menahan diri dari operasi "agresif" di wilayahnya.
Pada Rabu, Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) meminta semua pihak menghentikan konflik agar tidak meningkat lebih lanjut, dan mengatakan akan bekerja dengan militer Lebanon untuk memperkuat keamanan.
Warga desa memblokir truk dan kendaraan yang membawa roket serta peluncur roket Hizbullah.
Rekaman video penghadangan truk Hizbullah oleh warga desa itu pun viral di media sosial.
Pada Jumat (6/8), kerumunan penduduk desa di Lebanon selatan dilaporkan mengambil sikap menentang pejuang Hizbullah saat memindahkan senjata mereka di antara lokasi-lokasi peluncuran.
“Penduduk desa Chouya marah dengan militan yang didukung Iran, yang telah meluncurkan roket ke sasaran Israel dari lokasi di desa mereka,” ungkap laporan media lokal.
Warga mengklaim kelompok Hizbullah menempatkan desa itu dalam bahaya dari tembakan balasan Israel.
Dalam video yang dibagikan secara online oleh wartawan, satu truk Isuzu biru yang mengangkut peluncur roket terlihat dihentikan kerumunan warga yang marah.
Penduduk setempat menantang mereka yang mengangkut senjata itu dengan truk pick-up.
Rekaman lainnya tampaknya menunjukkan perkelahian yang pecah antara warga dan tersangka militan Hizbullah, termasuk klip satu orang yang digiring ke bagian belakang mobil.
Setelah mengambil tempat duduknya di dalam mobil, pintu seberang terbuka dan pria itu ditinju warga.
Laporan media menunjukkan penduduk desa berasal dari komunitas Druze Lebanon, pengikut agama monoteistik dan Ibrahim.
Walikota yang berwenang di desa Chouya mengkonfirmasi insiden tersebut. “Dia menjelaskan, dua truk yang membawa peluncur roket telah dihentikan dan isinya telah disita tentara,” tulis seorang koresponden National di Twitter, mengutip percakapan dengan walikota.
Dalam pernyataan, Angkatan Bersenjata Lebanon (LAF) mengatakan mereka telah menangkap empat orang sehubungan dengan peluncuran roket itu, tetapi hanya satu peluncur yang disita.
The Times of Israel, mengutip pernyataan yang mengatakan Hizbullah mengakui peristiwa yang terjadi di Chouya dan bersumpah tidak menempatkan desa-desa seperti itu dalam bahaya lagi.
Sejak Rabu, pasukan Hizbullah dan Israel telah baku tembak di sekitar Garis Biru yang memisahkan Israel dari Lebanon.
Tel Aviv meminta Beirut bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan terhadap warga Israel oleh Hizbullah, sementara Lebanon menuntut Israel menahan diri dari operasi "agresif" di wilayahnya.
Pada Rabu, Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) meminta semua pihak menghentikan konflik agar tidak meningkat lebih lanjut, dan mengatakan akan bekerja dengan militer Lebanon untuk memperkuat keamanan.
(sya)