China pada AS: Rasa Saling Menghormati itu Penting

BEIJING - Perdana Menteri China , Li Keqiang mengatakan China dan Amerika Serikat (AS) harus saling menghormati kepentingan inti satu sama lain. Li juga mengatakan, kedua negara harus bisa segera mengatasi berbagai perbedaan yang ada.

Li menuturkan, hubungan dan kerjasama kedua negara, khususnya dalam bidang ekonomi sangatlah penting. Oleh karena itu, ketegangan antara kedua negara tidak baik bagi dunia.

( Baca juga: Seteru China-AS Kian Memanas, Beijing Bersiap Kerahkan 2 Kapal Induk )

"Saya percaya kedua negara harus saling menghormati dan mengembangkan hubungan berdasarkan kesetaraan, menghormati kepentingan inti masing-masing dan keprihatinan utama dan merangkul kerja sama," ucap Li, seperti dilansir Reuters pada Kamis (28/5/2020).

Hubungan China dan AS kian memburuk setelah Beijing mengesahkan undang-undang (UU) keamanan baru untuk Hong Kong. Washington menyebut UU keamanan itu secara tidak langsung telah merusakan otonomi Hong Kong. (B aca juga: Pompeo: Hong Kong Tak Lagi Layak Dapat Status Khusus AS )

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan dengan adaanya UU kemanan, Hong Kong tak lagi layak mendapat status khusus berdasarkan UU AS. Pompoe menuturkan, China merusak otonomi Hong Kong secara sangat mendasar sehingga dia tidak dapat mendukung sertifikasi ulang Hong Kong untuk status perdagangan khusus pra-1997.

Pernyataan Pompeo itu berpotensi merusak status Hong Kong sebagai salah satu pusat keuangan dunia. ( Baca juga: Jepang Mengaku Khawatir dengan Pengesahan UU Keamanan China atas Hong Kong )