Jepang Mengaku Khawatir dengan Pengesahan UU Keamanan China atas Hong Kong

Kamis, 28 Mei 2020 - 18:57 WIB
loading...
Jepang Mengaku Khawatir...
Jepang mengaku sangat prihatin tentang langkah parlemen China untuk melangkah maju dengan undang-undang (UU) keamanan nasional untuk Hong Kong. Foto/REUTERS
A A A
TOKYO - Jepang mengaku sangat prihatin tentang langkah parlemen China untuk melangkah maju dengan undang-undang (UU) keamanan nasional untuk Hong Kong. UU ini dikhawatirkan oleh para pengamat dapat membahayakan otonomi khusus dan kebebasan Hong Kong.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Jepang menyebut Hong Kong sebagai mitra yang sangat penting, menggarisbawahi hubungan ekonomi yang erat dan pertukaran orang-ke-orang.

"Jepang sangat memperhatikan keputusan (parlemen China)," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Jepang, seperti dilansir Reuters pada Kamis (28/5/2020).

"Ini adalah kebijakan lama Jepang untuk mementingkan menegakkan sistem yang bebas dan terbuka yang telah dinikmati Hong Kong, dan pembangunan Hong Kong yang demokratis, dan stabil di bawah kerangka kerja Satu Negara, Dua Sistem," sambungnya.

UU keamanan China untuk Hong Kong memicu kekhawatiran bahwa Beijing memberlakukan otoritasnya dan mengikis otonomi tingkat tinggi yang dinikmati oleh Hong Kong di bawah formula Satu Negara, Dua Sistem, sejak kembali ke pelukann Beijig pada tahun 1997.

China mengatakan, undang-undang itu bertujuan mengatasi pemisahan diri, subversi, terorisme, dan campur tangan asing di Hong Kong. Tetapi rencana itu, yang diluncurkan di Beijing pekan lalu, telah memicu protes besar pertama di Hong Kong selama berbulan-bulan.

Tokyo mengatakan telah menyampaikan pandangannya ke Beijing dan bahwa akan dengan cermat mengamati perkembangan lebih lanjut di Hong Kong.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
13 Negara Gabung Proyek...
13 Negara Gabung Proyek Stasiun Bulan Rusia dan China, Ada Indonesia?
3 Negara yang Memperebutkan...
3 Negara yang Memperebutkan Kashmir, Siapa yang Berhak?
Mahathir Mohamad: Bangsa...
Mahathir Mohamad: Bangsa Melayu Kehilangan Singapura, Jatuh ke Tangan Orang China
10 Stasiun Metro Terdalam...
10 Stasiun Metro Terdalam di Dunia, Salah Satunya di Pyongyang Mencapai 110 Meter
Elon Musk: Drone Murah...
Elon Musk: Drone Murah China Bisa Hancurkan Jet Tempur Siluman F-35 AS dalam Hitungan Detik
Pendaki Asal China Mendaki...
Pendaki Asal China Mendaki Gunung Fuji hanya untuk Mencari Ponselnya yang Hilang
Dampak Perang Dagang:...
Dampak Perang Dagang: Canton Fair Sepi, Industri Ekspor China Terguncang
5 Cerita WNI Terjebak...
5 Cerita WNI Terjebak 18 Jam Mati Listrik di Spanyol: Enggak Ada yang Nyalain Lilin
Penyebab Spanyol Blackout...
Penyebab Spanyol Blackout Masih Misteri, Ini Dugaannya
Rekomendasi
Daftar Usia dan Akun...
Daftar Usia dan Akun Instagram Pemain Drama Korea Weak Hero Class 2
Polemik Ijazah Jokowi...
Polemik Ijazah Jokowi Berujung Laporan Polisi, Rismon Hasiholan: Kajian Ilmiah Harus Dilawan dengan Kajian Ilmiah
Ekspor Minyak Rusia...
Ekspor Minyak Rusia Merayap Naik, Sanksi AS Mulai Melunak?
Berita Terkini
Amnesty Tegaskan Israel...
Amnesty Tegaskan Israel Lakukan Genosida yang Disiarkan Langsung di Gaza
1 jam yang lalu
Trump Peringatkan Ukraina...
Trump Peringatkan Ukraina Bisa Runtuh dalam 3 Tahun Tanpa Kesepakatan Damai
2 jam yang lalu
13 Negara Gabung Proyek...
13 Negara Gabung Proyek Stasiun Bulan Rusia dan China, Ada Indonesia?
8 jam yang lalu
Guru Australia dan Indonesia...
Guru Australia dan Indonesia Perkuat Hubungan
9 jam yang lalu
Iran Ancam Netanyahu:...
Iran Ancam Netanyahu: Setiap Aksi Permusuhan akan Dibalas dengan Respons Menghancurkan
10 jam yang lalu
Angkatan Udara Rusia...
Angkatan Udara Rusia Tembak Jatuh Jet Tempur Su-27 Ukraina
11 jam yang lalu
Infografis
Sejumlah Pabrik di China...
Sejumlah Pabrik di China Mulai Stop Produksi Akibat Tarif AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved