Angkatan Laut AS: Kapal Tanker Israel Diserang Drone

Sabtu, 31 Juli 2021 - 12:44 WIB
loading...
Angkatan Laut AS: Kapal...
Angkatan Laut AS meyakini kapal tanker Israel menjadi target serangan drone. Foto/AP
A A A
DUBAI - Pakar bahan peledak Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) percaya bahwa kapal tanker Israel telah menjadi target serangan dengan menggunakan drone . Kapal tanker itu diserang di lepas pantai Oman pada Kamis malam dan menewaskan dua orang.

Kapal induk bertenaga nuklir AS USS Ronald Reagan dan kapal perusak berpeluru kendali USS Mitscher sekarang mengawal kapal tanker Mercer Street menuju ke pelabuhan yang aman. Demikian pernyataan yang dikeluarkan Armada ke-5 Angkatan Laut AS yang berbasis di Timur Tengah.



"Pakar bahan peledak Angkatan Laut AS berada di atas kapal untuk memastikan tidak ada bahaya tambahan bagi kru, dan siap untuk mendukung penyelidikan atas serangan itu,” kata Armada ke-5.

“Indikasi awal dengan jelas menunjukkan serangan gaya (drone),” sambung pernyataan itu seperti dikutip dari AP, Sabtu (31/7/2021).

Armada ke-5 AS tidak menjelaskan bagaimana sebuah pesawat tak berawak menyebabkan kerusakan, meskipun pernyataan itu menggambarkan para ahli peledak menemukan bukti visual yang jelas bahwa serangan telah terjadi di atas Mercer Street. Komando Pusat militer AS tidak segera menanggapi pertanyaan tentang bukti tersebut.

Pernyataan Armada ke-5 ini seolah mengkonfirmasi pernyataan pejabat AS, yang minta identitasnya tidak disebutkan, yang menyebut kapal tanker Israel diserang dengan menggunakan drone bunuh diri. Pejabat itu tidak mengatakan tidak diketahui siapa yang melancarkan serangan itu dan menolak memberikan penjelasan lebih lanjut.

Pernyataan ini muncul setelah laporan sebelumnya dari perusahaan intelijen maritim swasta Dryad Global merujuk pada keterlibatan pesawat tak berawak yang sebelum serangan terhadap kapal.

Mercer Street dikelola oleh Zodiac Maritime yang berbasis di London, bagian dari Zodiac Group milik miliarder Israel Eyal Ofer. Perusahaan itu mengatakan serangan itu menewaskan dua krunya, satu dari Inggris dan yang lainnya dari Rumania. Perusahaan tidak menyebutkan nama mereka, juga tidak menggambarkan apa yang terjadi dalam serangan itu. Dikatakan diyakini tidak ada anggota awak lain di kapal yang terluka.



Mercer Street, kapal kargo yang dalam kondisi kosong, sedang dalam perjalanan dari Dar es Salaam, Tanzania, ke Fujairah, Uni Emirat Arab, pada saat serangan itu terjadi, kata Zodiac Maritime.

Zodiac Maritime menggambarkan pemilik Mercer Street sebagai orang Jepang, tanpa menyebutkan nama mereka. Otoritas pengiriman Lloyd's List mengidentifikasi pemilik utama kapal itu sebagai Taihei Kaiun Co., yang dimiliki oleh Nippon Yusen Group yang berbasis di Tokyo.

Pejabat Israel, yang berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk berbicara dengan media, menyalahkan Teheran atas serangan itu. Namun mereka tidak memberikan bukti untuk mendukung tudingan mereka.

Kapal-kapal lain yang terkait dengan Israel telah menjadi sasaran serangan dalam beberapa bulan terakhir juga di tengah bayang-bayang perang dengan Iran, di mana pejabat Israel menyalahkan Teheran atas serangan tersebut.

Sementara itu Israel telah dicurigai dalam serangkaian serangan besar yang menargetkan program nuklir Iran. Iran juga melihat kapal perang terbesarnya baru-baru ini tenggelam secara misterius di Teluk Oman di dekatnya.



Serangan terbaru ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan atas kesepakatan nuklir Iran yang compang-camping dan mandeknya negosiasi untuk memulihkan kesepakatan di Wina, Austria. Serangkaian serangan kapal yang diduga dilakukan oleh Iran dimulai setahun setelah Presiden Donald Trump secara sepihak menarik AS keluar dari perjanjian itu pada 2018.

Serangan di Mercer Street juga terjadi pada malam setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, berbicara dari Kuwait, memperingatkan Iran bahwa pembicaraan di Wina mengenai kesepakatan nuklir tidak dapat berlangsung tanpa batas.

Ini adalah kedua kalinya bulan ini sebuah kapal yang terkait dengan Ofer menjadi sasaran. Pada awal Juli, kapal kontainer berbendera Liberia CSAV Tyndall, yang pernah terikat dengan Zodiac Maritime, mengalami ledakan yang tidak dapat dijelaskan saat berada di Samudra Hindia bagian utara, menurut Administrasi Maritim AS.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1199 seconds (0.1#10.140)