Kariyon ka Qabristan, Kuburan 400 Wanita Korban 'Pembunuhan demi Kehormatan'
loading...
A
A
A
Shar mengatakan bahwa meskipun jumlah "pembunuhan demi kehormatan" dan penguburan berikutnya di pemakaman telah menurun setelah media menyoroti praktik tersebut dalam beberapa tahun terakhir, masih ada ketakutan.
“Bahkan sekarang jika seseorang dikuburkan, tidak ada yang mengungkapkannya,” kata Shar.
"Pemerintah...tidak mengambil tindakan apa pun atas pelanggaran hukum ini. Orang-orang takut untuk berbicara. Para wanita tidak berdaya. Jika satu adalah korban, yang lain adalah pelayat yang diam," paparnya, yang dilansir Jumat (30/7/2021).
Usman Abdullah, wakil komisaris Gotkhi, membantah bahwa kuburan tersebut disediakanuntuk karis.
Murtaza Wahab, juru bicara pemerintah Sindh, mengakui bahwa insiden "pembunuhan demi kehormatan" terjadi di provinsi tersebut tetapi mengatakan dia tidak mengetahui adanya kuburan khusus untuk karis.
"Saya akan meminta laporan dari pemerintah daerah," katanya.
Mehnaz Rehman, direktur eksekutif Aurat Foundation, sebuah organisasi hak-hak perempuan yang berbasis di Islamabad, mengatakan kuburan itu ada dan dia telah mengunjunginya beberapa tahun yang lalu sebagai bagian dari misi pencarian fakta.
"Ada cerita yang menyakitkan," katanya. “Kami melihat kuburan seorang Ibu yang kami diberitahu dibunuh dan dikuburkan di sana karena dia berani menantang adat.”
“Bahkan sekarang jika seseorang dikuburkan, tidak ada yang mengungkapkannya,” kata Shar.
"Pemerintah...tidak mengambil tindakan apa pun atas pelanggaran hukum ini. Orang-orang takut untuk berbicara. Para wanita tidak berdaya. Jika satu adalah korban, yang lain adalah pelayat yang diam," paparnya, yang dilansir Jumat (30/7/2021).
Usman Abdullah, wakil komisaris Gotkhi, membantah bahwa kuburan tersebut disediakanuntuk karis.
Murtaza Wahab, juru bicara pemerintah Sindh, mengakui bahwa insiden "pembunuhan demi kehormatan" terjadi di provinsi tersebut tetapi mengatakan dia tidak mengetahui adanya kuburan khusus untuk karis.
"Saya akan meminta laporan dari pemerintah daerah," katanya.
Mehnaz Rehman, direktur eksekutif Aurat Foundation, sebuah organisasi hak-hak perempuan yang berbasis di Islamabad, mengatakan kuburan itu ada dan dia telah mengunjunginya beberapa tahun yang lalu sebagai bagian dari misi pencarian fakta.
"Ada cerita yang menyakitkan," katanya. “Kami melihat kuburan seorang Ibu yang kami diberitahu dibunuh dan dikuburkan di sana karena dia berani menantang adat.”
(min)