Kariyon ka Qabristan, Kuburan 400 Wanita Korban 'Pembunuhan demi Kehormatan'

Sabtu, 31 Juli 2021 - 00:43 WIB
loading...
Kariyon ka Qabristan, Kuburan 400 Wanita Korban Pembunuhan demi Kehormatan
Kelompok masyarakat di Pakistan demo menentang praktik pembunuhan demi kehormatan. Foto/REUTERS/File Photo
A A A
GHOTKI - Kariyon ka Qabristan adalah nama kuburan di Pakistan , tempat sekitar 400 wanita yang dibunuh dalam praktik "honour killing" atau "pembunuhan demi kehormatan".

Kuburan ini berlokasi di Fattu Shah, sebuah desa kecil di distrik Ghotki di perbatasan provinsi Sindh dan Punjab.



Semua yang dikubur di sana adalah wanita. Bukan sembarang wanita, kata penduduk setempat, tetapi “wanita terkutuk” atau "karis" yang dibunuh—karena dianggap melakukan pelanggaran—demi kehormatan keluarganya.

Ratusan wanita dibunuh setiap tahun di Pakistan, sebagian besar oleh anggota keluarga, dalam “pembunuhan demi kehormatan” yang menghukum wanita karena kawin lari, bergaul dengan pria atau pelanggaran lain yang bertentangan dengan nilai-nilai konservatif yang mengatur kesopanan wanita di negara itu.

Menurut Komisi Hak Asasi Manusia Pakistan (HRCP), 430 kasus pembunuhan demi kehormatan dilaporkan pada tahun 2020, yang melibatkan 148 laki-laki dan 363 korban perempuan. Dari kasus tersebut, 215 korban, 136 di antaranya perempuan, berasal dari provinsi Sindh selatan.

Meskipun undang-undang melarang praktik "pembunuhan demi kehormatan", para ahli mengatakan penegakan keadilan sering lemah dalam kasus-kasus seperti itu, di mana proses kadang-kadang ditarik sementara terdakwa dibebaskan dengan jaminan dan kasus-kasus memudar.

Kariyon ka Qabristan, atau kuburan untuk wanita terkutuk, demikian kuburan itu disebut, adalah bukti dari praktik yang berkelanjutan.

Setidaknya setengah lusin penduduk desa yang diwawancarai oleh Arab News—yang berbicara dengan syarat anonim—mengatakan bahwa mereka mengetahui wanita yang telah dibunuh atas nama kehormatan dan dimakamkan di kuburan di Fattu Shah.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1787 seconds (0.1#10.140)