Indonesia Disebut akan Beli Lebih Banyak Jet Latih KAI T-50 dari Korea Selatan
loading...
A
A
A
SEOUL - Indonesia telah menandatangani kontrak untuk membeli lebih banyak jet latih KAI T-50 asal Korea Selatan . Pada saat yang sama, Thailand menunjukkan keinginannya menambah persediaan jet jenis yang sama.
Kontrak ini menandai kesuksesan lanjutan untuk pesawat buatan Korea Selatan (Korsel) tersebut. Laporan tersebut diungkapkan Defense News.
“Korea Aerospace Industries (KAI) membuat pengajuan dokumen ke bursa efek Seoul pada 20 Juli dengan mengumumkan penjualan enam jet latih T-50i lagi ke Indonesia, dengan nilai kontrak USD240 juta,” ungkap laporan Defense News.
Ini akan membuat armada pesawat latih canggih T-50i Indonesia menjadi 20 pesawat, dengan 16 pesawat diperoleh pada 2012 untuk menggantikan pesawat latih BAE Systems Hawk 53 yang lebih tua dari era 1980-an.
Kehadiran T-50i meningkatkan peran pelatihan pesawat tempur canggih dan terdepan yang dimiliki Indonesia.
“Pengiriman T-50i dimulai pada 2014 dan selesai pada 2018, tetapi dua pesawat kemudian terlibat dalam kecelakaan pada 2015 dan Agustus lalu,” papar laporan Defense News.
Pesawat latih T-50i awalnya dikirim tanpa radar atau persenjataan, tetapi Indonesia menandatangani kontrak dengan KAI pada 2018 untuk memasang kembali radar dan meriam 20 mm ke armadanya, dengan pekerjaan yang akan selesai sekitar tahun ini.
Kontrak ini menandai kesuksesan lanjutan untuk pesawat buatan Korea Selatan (Korsel) tersebut. Laporan tersebut diungkapkan Defense News.
“Korea Aerospace Industries (KAI) membuat pengajuan dokumen ke bursa efek Seoul pada 20 Juli dengan mengumumkan penjualan enam jet latih T-50i lagi ke Indonesia, dengan nilai kontrak USD240 juta,” ungkap laporan Defense News.
Ini akan membuat armada pesawat latih canggih T-50i Indonesia menjadi 20 pesawat, dengan 16 pesawat diperoleh pada 2012 untuk menggantikan pesawat latih BAE Systems Hawk 53 yang lebih tua dari era 1980-an.
Kehadiran T-50i meningkatkan peran pelatihan pesawat tempur canggih dan terdepan yang dimiliki Indonesia.
“Pengiriman T-50i dimulai pada 2014 dan selesai pada 2018, tetapi dua pesawat kemudian terlibat dalam kecelakaan pada 2015 dan Agustus lalu,” papar laporan Defense News.
Pesawat latih T-50i awalnya dikirim tanpa radar atau persenjataan, tetapi Indonesia menandatangani kontrak dengan KAI pada 2018 untuk memasang kembali radar dan meriam 20 mm ke armadanya, dengan pekerjaan yang akan selesai sekitar tahun ini.