Serupa HIV, Covid-19 Punya Cara Hindari Sistem Imun Tubuh

Rabu, 27 Mei 2020 - 22:06 WIB
loading...
Serupa HIV, Covid-19 Punya Cara Hindari Sistem Imun Tubuh
Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
BEIJING - Para peneliti China memperingatkan bahwa Covid-19 mempunyai karakteristik dan cara yang sama dengan virus HIV untuk menghindari sistem imun atau sistem kekebalan tubuh manusia.

Kedua virus menghilangkan penanda, yang dikenal sebagai kompleks histokompatibilitas utama atau MHC, pada permukaan sel yang digunakan oleh sistem kekebalan tubuh manusia untuk mengidentifikasi dan membunuh infeksi. Cara ini seperti tim pasukan khusus yang menandai target dengan laser sebelum serangan udara yang presisi.

Penelitian yang dipimpin oleh ahli virologi Zhang Hui di Universitas Sun Yat-sen di Guangzhou, mengumpulkan sel T pembunuh dari lima pasien Covid-19 yang pulih. Sel T adalah kekebalan yang diproduksi oleh para pasien setelah mereka berhasil mengatasi infeksi.

Namun, sel T pembunuh yang dikumpulkan oleh para peneliti tidak efektif karena MHC hilang. Ini berarti bahwa sistem kekebalan tubuh pasien pada dasarnya akan "buta" jika mereka terinfeksi kembali di masa depan. Hal ini membuat penyembuhan terhadap mereka yang telah sembuh sama sulitnya seperti pertama kali mereka terinfeksi, membuka kemungkinan infeksi kronis.

Virus Corona menghilangkan tanda-tanda ini dengan menghasilkan protein yang dikenal sebagai ORF8 yang mengikat molekul MHC dan menariknya ke dalam sel yang terinfeksi di mana ia menghancurkannya, membuat sel tersebut tampak normal pada sistem kekebalan tubuh. Protein ORF8 yang sama ini digunakan oleh sejumlah besar test kit virus Corona komersial untuk mendeteksi viral load dalam usap oral atau nasal.

Zhang dan timnya lantas mengusulkan pengembangan obat yang secara khusus menargetkan penurunan MHC oleh ORF8, dan karenanya meningkatkan pengawasan kekebalan untuk infeksi Sars-CoV-2.

Mereka juga menunjukkan bahwa virus Corona menampilkan beberapa karakteristik virus (yang menyebabkan) infeksi kronis dalam makalah non-peer-review mereka, yang diposting di situs web pracetak bioRxiv.org pada hari Minggu, menunjukkan bahwa virus Corona kemungkinan akan tetap ada.

Penelitian sebelumnya mengidentifikasi kesamaan lain antara virus Corona dan HIV; keduanya berbagi lonjakan protein yang memungkinkan mereka memasuki banyak jenis sel manusia dan mengikatnya, membuat mereka lebih persisten daripada jenis infeksi lainnya.

Zhang Shuye dengan Pusat Klinik Kesehatan Masyarakat Shanghai di Fudan University mengatakan hasilnya tidak mengejutkan dan virus dapat berbagi sifat yang sama jika mereka terkena tekanan selektif yang sama; misalnya, penindasan molekul MHC juga terjadi pada virus seperti herpes, yang dapat bertahan seumur hidup seseorang.

"Apa yang perlu kita ingat melalui pandemi ini adalah bahwa, walaupun virus mungkin memiliki beberapa sifat yang baru atau tidak terduga, sebagian besar pasien pulih," kata Zhang.

"Ini seharusnya memberi kita kepercayaan diri," imbuhnya seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (27/5/2020).

Sebagai perbandingan, pada 2018, sekitar 37,9 juta orang terinfeksi HIV secara global, sementara jumlah kematian sejak wabah besar pertama pada 1981 diyakini sekitar 32 juta.

Namun, untungnya, virus Corona tidak membajak sel T untuk bereproduksi, membuatnya jauh lebih mematikan daripada AIDS, kondisi yang disebabkan oleh infeksi HIV, dan juga bermutasi pada kecepatan yang jauh lebih lambat.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1797 seconds (0.1#10.140)