Takut Dieksekusi Taliban, Satu Keluarga Afghanistan Terdampar di Bandara Turki

Rabu, 14 Juli 2021 - 22:47 WIB
loading...
A A A
"Dia kesakitan di bandara internasional Turki," kata seorang kerabat laki-laki. "Tidak ada yang peduli," sambungnya.

"Dia kesakitan lebih dari 10 hari, dan tidak ada yang merawatnya, dan kami tidak bisa berbuat apa-apa. Kami tidak memiliki akses ke obat-obatan dan perawatan medis," kata pria yag lain.



Tidak jelas apa yang diderita wanita itu, tetapi dia tampaknya berjuang untuk bernapas dalam video itu. Video lain menunjukkan dia berjuang untuk berjalan menyusuri lorong bandara dekat kamar mandi, dibantu oleh anggota keluarga yang lebih tua.

Pada hari Rabu CBS News tidak dapat lagi menghubungi keluarga itu, yang telah memutuskan harapan terbaik mereka adalah untuk mengajukan suaka di Turki, melalui telepon.

Farshad bekerja dengan Badan Pembangunan Internasional AS dari 2018 hingga dia melarikan diri, dan beberapa anggota keluarganya bekerja dengan organisasi asing lainnya yang mendukung hak-hak perempuan serta korban perang - sebuah pekerjaan yang dapat menempatkan mereka pada risiko pembalasan dari Taliban.

Farshad mengatakan kepada CBS News bahwa di pusat penahanan, keluarga itu dipisahkan menjadi dua kamar. Para pria di satu kamar dan wanita di kamar lain dan mereka dipisahkan selama tiga hari.

"Kami ingin pemerintah Turki memberi kami perlindungan internasional, baik di Turki atau negara lain mana pun kecuali Afghanistan," kata Farshad.

"Jika mereka mengirim kami kembali ke Afghanistan, itu akan membuat domba menjadi serigala lapar - hukuman mati," tukasnya.

Kementerian Dalam Negeri Turki belum menanggapi permintaan CBS News untuk mengomentari tawaran suaka untuk keluarga Afghanistan yang malang itu, atau keadaan atau keberadaan mereka saat ini.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1647 seconds (0.1#10.140)