Takut Dieksekusi Taliban, Satu Keluarga Afghanistan Terdampar di Bandara Turki

Rabu, 14 Juli 2021 - 22:47 WIB
loading...
A A A
Anggota keluarga lainnya, di Amerika Serikat, mengirim CBS News tautan ke pernyataan pemerintah provinsi Istanbul yang mengkonfirmasi kedatangan 16 warga Afghanistan pada 22 Juni. Dikatakan bahwa mereka telah ditolak melakukan perjalanan ke Rusia karena kekurangan visa Rusia, dan permohonan suaka mereka di Turki sedang diproses dalam ruang lingkup hukum Turki.

Kerabat di AS mengatakan 16 anggota keluarga itu telah dipindahkan ke kamp penahanan terpisah, yang lebih mirip penjara bagi mereka, dan pihak berwenang Turki telah mengambil barang-barang pribadi mereka.

Keluarga Farshad tidak ingin disebutkan namanya karena takut berbicara dengan media dapat memengaruhi upaya mereka untuk mendapatkan suaka di Turki.

Sejak Presiden Joe Biden mengumumkan rencana penarikan penuh pasukan AS dari Afghanistan pada 1 Mei, gerilyawan Taliban telah membuat kemajuan yang signifikan, termasuk di provinsi Herat, tempat keluarga Farshad berasal. Hanya sekitar 650 tentara Amerika yang tersisa di negara itu, membantu mengamankan Kedutaan Besar AS dan bandara internasional di Kabul, tetapi tidak lagi terlibat dalam pertempuran dengan Taliban.

Para pejabat Afghanistan telah melukiskan gambaran suram tentang situasi tersebut kepada CBS News. Mereka mengatakan negara itu bisa jatuh ke dalam perang saudara skala penuh jika penyelesaian politik tidak tercapai antara pemerintah dan kelompok militan.

Taliban telah merebut lebih banyak distrik penting di seluruh negeri dalam beberapa pekan terakhir, dan mereka juga telah mengepung ibu kota provinsi. Mereka menguasai beberapa penyeberangan perbatasan dengan negara tetangga pekan lalu, termasuk satu di Herat. Polisi perbatasan Afghanistan yang menjaga pos itu melarikan diri melintasi perbatasan ke Iran untuk perlindungan saat para militan bergerak maju.

Pada hari Senin, Finlandia menghentikan sementara semua deportasi pengungsi Afghanistan kembali ke negara asal mereka, dengan alasan situasi yang tidak stabil di Afghanistan.

"Untuk saat ini, kami tidak membuat keputusan yang mengarah pada deportasi ke Afghanistan," kata pejabat imigrasi Finlandia kepada kantor berita Reuters.

"Kami tidak bisa mengatakan seperti apa situasi seseorang yang kembali ke daerah tertentu," jelasnya.

Keputusan itu diambil sehari setelah Kementerian Pengungsi dan Repatriasi Afghanistan mengeluarkan perintah resmi kepada negara-negara Eropa untuk berhenti mendeportasi warga negara Afghanistan kembali ke negara itu, dengan alasan meningkatnya kekerasan oleh kelompok teroris Taliban di negara itu dan penyebaran gelombang ketiga COVID-19.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
5 Alasan Turki bisa...
5 Alasan Turki bisa Jadi Pemimpin NATO jika AS Keluar
Turki Blokir Latihan...
Turki Blokir Latihan Militer Israel-NATO hingga Gencatan Senjata Permanen di Gaza
5 Negara Calon Pemimpin...
5 Negara Calon Pemimpin Baru NATO Jika AS Keluar, Salah Satunya Berpenduduk Mayoritas Muslim
Senator Top AS: Ukraina...
Senator Top AS: Ukraina Bisa Lebih Buruk daripada Afghanistan
5 Negara Korup dengan...
5 Negara Korup dengan Militer Terlemah, Nomor 1 dan 4 Berpenduduk Mayoritas Muslim
Perang 2 Negara Muslim...
Perang 2 Negara Muslim Makin Panas, Tentara Pakistan dan Afghanistan Baku Tembak di Perbatasan
Trump Ingin Tentara...
Trump Ingin Tentara AS Kembali ke Afghanistan karena Rudal Nuklir China
Mengejutkan, Ocalan...
Mengejutkan, Ocalan Serukan PKK Letakkan Senjata dan Bubarkan Diri setelah Puluhan Tahun Melawan Turki
Diplomat Rusia dan AS...
Diplomat Rusia dan AS Bertemu di Turki untuk Bahas Perbaikan Hubungan
Rekomendasi
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
38 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
5 Bandara Paling Sepi...
5 Bandara Paling Sepi di Indonesia, Bandara Purbalingga Mati Suri
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved