Jalanan Moskow Jadi Arena Tawuran, 100 Migran Saling Baku Hantam

Rabu, 14 Juli 2021 - 01:01 WIB
loading...
Jalanan Moskow Jadi...
Lebih dari 100 migran terlibat tawuran di jalanan Moskow, Rusia. Foto/Tangkapan layar
A A A
MOSKOW - Lebih dari 100 orang telah ditangkap di daerah Kuzminki, Moskow, Rusia setelah terlibat perkelahian massal antar dua kelompok migran . Beberapa laporan menyatakan tawuran itu telah direncanakan sebelumnya secara online.

Dalam video yang dipublikasikan di media sosial, perkelahian itu terlihat pecah di dekat stasiun Metro pada Senin malam. Kantor berita Rusia, Interfax, mengutip sebuah sumber, melaporkan bahwa perkelahian massal tersebut melibatkan pekerja migran dari Asia Tengah.

Sedangkan menurut TASS, seorang pria sebelumnya telah memperingatkan polisi akan kemungkinan terjadinya tawuran. Ia mengungkapkan bahwa dirinya secara tidak sengaja telah dimasukkan ke dalam sebuah grup WhatsApp, di mana sekitar 400 orang telah setuju untuk bertarung pada pukul 19:30 di Kuzminki.



"Setelah pertarungan, 103 migran dari Asia Tengah ditahan," lapor Interfax, mengutip polisi yang dinukil dari Russia Today, Kamis (14/7/2021).

Sebuah sumber TASS di layanan medis mengatakan kepada kantor berita itu bahwa beberapa peserta menderita luka tusukan.

Menyusul liputan pers, Kedutaan Besar Kirgistan di Moskow meminta warganya di Rusia untuk tetap tenang dan mematuhi hukum setempat, mencatat bahwa misi diplomatik akan memberikan bantuan hukum dan konsuler kepada yang terluka.

Moskow memiliki sejumlah besar pekerja migran dari negara-negara Asia Tengah seperti Tajikistan dan Uzbekistan. Perekonomian negara ini agak bergantung pada tenaga kerja yang lebih murah dari negara-negara bekas Soviet ini, terutama di sektor jasa dan konstruksi. Awal tahun ini, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengungkapkan bahwa pembatasan untuk membantu menghentikan penyebaran COVID-19 telah berdampak pada kecepatan pembangunan Rusia, mencatat bahwa tidak ada cukup orang untuk bekerja di lokasi pembangunan.



“Saya hanya dapat menyatakan kenyataan bahwa ada sangat sedikit migran di negara kami selama setahun terakhir, dan kami benar-benar kekurangan migran ini untuk implementasi rencana ambisius,” katanya.

Pada bulan Maret, Menteri Konstruksi, Perumahan, dan Utilitas Irek Fayzullin mengungkapkan bahwa Rusia kekurangan 1,2 juta pekerja bangunan.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1237 seconds (0.1#10.140)