Sehari Dilanda Gelombang Panas, Kota di Kanada 'Hancur' Akibat Kebakaran Hutan

Jum'at, 02 Juli 2021 - 10:32 WIB
loading...
Sehari Dilanda Gelombang Panas, Kota di Kanada Hancur Akibat Kebakaran Hutan
Kota Lytton di Kanada hancur dalam sehari setelah dilanda kebakaran hutan sehari mencatat rekor gelombang panas sepanjang masa. Foto/Time Colonist
A A A
OTTAWA - Sebuah kota di Kanada yang mencatat rekor cuaca panas nasional minggu ini telah "hancur" oleh kebakaran hutan yang bergerak cepat melanda kota kecil itu dalam beberapa menit setelah gelombang panas yang hebat.

Kobaran api yang bergerak cepat terjadi setelah gelombang panas bersejarah membawa kondisi ekstrem ke Amerika Serikat (AS) Barat Laut dan Kanada Barat. Saat ini ada 99 kebakaran aktif di British Columbia, menurut BC Wildfire Dashboard, dengan 76 kebakaran berkobar dalam dua hari terakhir.

DriveBC, yang menyediakan informasi tentang kondisi mengemudi di provinsi tersebut, melaporkan bahwa dua kebakaran hutan telah menutup jalan raya di utara dan selatan Lytton.

Dalam konferensi pers bersama, Menteri Keamanan Publik British Columbia dan Jaksa Agung Mike Farnworth mengatakan, kebakaran menghancurkan sebagian besar rumah dan bangunan di Lytton. Sementara itu, beberapa penduduk belum ditemukan.

Farnworth menyebut kebakaran itu bencana bagi komunitas Lytton dan mengatakan dia mungkin mengeluarkan keadaan darurat, tergantung pada bagaimana musim kebakaran terus berlanjut.



Perdana Menteri British Columbia John Horgan mengatakan lebih dari 1.000 orang di dalam dan sekitar Lytton terpaksa dievakuasi pada Rabu malam dalam waktu singkat karena api dengan cepat bergerak.

"Lytton telah hancur dan akan membutuhkan upaya luar biasa untuk mengembalikan lokasi bersejarah itu seperti semula," kata Horgan seperti dikutip dari CNN, Jumat (2/7/2021).

Horgan mengatakan 29.000 sambaran petir telah tercatat dalam 24 jam terakhir, memicu beberapa kebakaran hutan.

"Saya tidak bisa cukup menekankan betapa ekstremnya risiko kebakaran saat ini di setiap bagian British Columbia," kata Horgan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1442 seconds (0.1#10.140)