Donald Rumsfeld yang Menginvasi Irak Meninggal, Ini Reaksi Rakyat Irak

Jum'at, 02 Juli 2021 - 02:51 WIB
loading...
A A A
Kegagalan Washington untuk mengerahkan pasukan yang cukup untuk mengamankan negara dan pembongkaran tentara Irak dipandang sebagai kesalahan sentral, yang mengarah ke perang saudara sektarian berdarah.

Antara 2003 hingga 2011, ketika sebagian besar pasukan AS ditarik, lebih dari 100.000 warga sipil tewas. Data itu berasal dari organisasi Iraq Body Count.

“Rumsfeld tidak memberikan apa pun kepada Irak kecuali kehancuran dan janji-janji kosong,” kata Karim Al Tamimi, seorang sopir taksi Baghdad, seperti dikutip Gulf News,Kamis (1/7/2021).

“Dimana demokrasi dan kondisi kehidupan yang lebih baik yang mereka janjikan kepada rakyat Irak? Hidup kami berubah dari buruk menjadi lebih buruk," kesalnya.

Rumsfeld lama membela invasi AS terhadap Irak tahun 2003. Namun dalam memoarnya berjudul "Known and Unknown", dia menyesalkan bahwa Bush tidak menerima pengunduran dirinya setelah gambar-gambar pelecehan muncul pada tahun 2004 di penjara Abu Ghraib di Baghdad di bawah kendali AS.

Bagi ketua Partai Komunis Irak Raed Fahmi, Rumsfeld “mewakili wajah imperialis AS, dalam bentuknya yang paling mengerikan”.

“Rumsfeld adalah salah satu dari mereka yang mendorong Irak menjadi seperti sekarang ini.”
(min)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1472 seconds (0.1#10.140)