Di Tengah Kesulitan, Pria Palestina Ini Rawat Hewan Korban Serangan Bom Israel

Minggu, 27 Juni 2021 - 23:30 WIB
loading...
Di Tengah Kesulitan, Pria Palestina Ini Rawat Hewan Korban Serangan Bom Israel
Saeed el-Err, pemerhati hewan di Jalur Gaza
A A A
GAZA - Saeed el-Err, seorang pria Palestina dari Jalur Gaza , menghabiskan berjam-jam sehari untuk merawat puluhan anjing dan kucing liar yang terluka akibat serangan udara Israel. Aksi terpuji el-Err dilakukannya, meski ia juga tengah dalam kesulitan akibat serangan Israel.

Pada 10 Mei, Israel melancarkan kampanye militer di Jalur Gaza, setelah Hamas, menuntut pihak berwenang Israel untuk menarik pasukan mereka dari kompleks Masjid Al-Aqsa, di mana ratusan warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan polisi Israel.



Selama 11 hari pertempuran sengit, jet tempur Israel melakukan ratusan serangan udara di jalur tersebut. Hamas, serta sejumlah kelompok lainnya di sana, menembakkan ribuan roket ke wilayah Israel.

"Akibatnya, lusinan hewan liar di Gaza terluka, sementara ratusan diantaranya terpengaruh secara psikologis," ucap el-Err, seperti dilansir Xinhua.

"Makhluk yang tidak bisa berbicara itu tidak bisa mengungkapkan rasa sakit atau ketakutan yang melanda mereka. Sangat sering mereka dibiarkan sendiri tanpa dirawat," sambung pria berusia 50 tahun itu.

Inilah alasan mengapa dia memutuskan untuk mengambil tindakan sendiri, meluncurkan inisiatif kesehatan yang bertujuan untuk merawat hewan yang terluka. Inisiatif itu bukan yang pertama diusulkan oleh el-Err. Pada tahun 2006, ia mulai membantu hewan-hewan liar yang sering dianiaya oleh pengemudi yang sengaja menabrak mereka atau oleh anak-anak yang memukul mereka dengan batu.



Juga pada tahun 2016, ia mendirikan tempat penampungan hewan pertama di Jalur Gaza yang telah menyediakan layanan kesehatan dan kehidupan bagi lusinan hewan liar di daerah kantong pantai.
Sampai hari ini, tempat perlindungannya menampung sekitar 200 hewan liar, termasuk anjing dan kucing, sebagian besar cacat.

"Sayangnya, kami tidak memiliki budaya sosial yang mendorong orang untuk mengadopsi hewan atau peduli dengan hak-hak mereka, dan itulah sebabnya Anda akan menemukan hewan liar hidup dalam kondisi tidak normal," katanya.

Dia mencoba mengubah situasi itu, tetapi eskalasi militer telah memberinya lebih banyak tantangan. Selama hari-hari pertempuran, baik dia maupun putranya tidak dapat mencapai tempat penampungan hewan. Pemboman itu membuat banyak hewan trauma dan 100 di antaranya melarikan diri dari tempat penampungan.

Baca: PBB: Israel Blak-blakan Langgar Hukum Internasional, Setop Permukiman

"Itu adalah saat yang mengerikan. Ayah saya, saudara laki-laki dan saya banyak berpikir tentang anjing dan kucing dan bagaimana mereka akan menghadapi serangan udara," kata al-Err, putra tertua el-Err.

"Begitu gencatan senjata yang ditengahi Mesir diumumkan di Gaza, kami bergegas ke tempat penampungan, hanya untuk menemukan beberapa dari mereka telah meninggalkan tempat itu, sementara yang lain terjebak di tempat kecil yang saling melindungi dari kematian," sambungnya.

Dengan bantuan sejumlah relawan, tim berhasil menemukan 60 ekor hewan liar. Beberapa terluka parah, sementara beberapa mengalami perubahan perilaku yang drastis. El-Err dan anak-anaknya juga bekerja sama dengan 10 dokter hewan di daerah pesisir.



"Kami menemukan bahwa beberapa dari mereka menderita isolasi dan introversi, beberapa menderita ketakutan yang ekstrem, dan beberapa menjadi lebih ganas dan bermusuhan, bahkan terhadap pemiliknya," kata Ramzy Lubbad, seorang dokter hewan yang berbasis di Gaza.

"Hewan di Gaza perlu mendapatkan perawatan secara fisik dan psikologis, karena mereka menderita seperti halnya manusia," sambungnya.

Hal ini menempatkan el-Err di bawah tekanan saat ia berusaha membantu lebih banyak hewan, tetapi sumber dananya terbatas. "Beberapa orang memberi kami makanan untuk hewan, sementara yang lain memberi kami obat-obatan dasar," ucapnya.

"Misi kami tidak mudah di tengah tantangan saat ini. Saya merasa berenang melawan arus. Tapi saya yakin saya akan mencapai impian saya untuk menciptakan rumah terbesar bagi semua hewan liar," tukasnya.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2442 seconds (0.1#10.140)