Rusia Peringatkan AS dan Inggris: Jangan Bermain Api di Laut Hitam!

Sabtu, 26 Juni 2021 - 00:40 WIB
loading...
Rusia Peringatkan AS...
Rusia peringtkan AS dan Inggris untuk tidak bermain api di Laut Hitam pasca insiden yang melibatkan kapal perang HMS Defender. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
MOSKOW - Kementerian Pertahanan Rusia menyerukan Pentagon dan komando pasukan Angkatan Laut Inggris untuk tidak bermain api dan tidak melakukan tindakan berbahaya untuk menguji pertahanan Moskow. Seruan itu muncul setelah insiden pada hari Rabu lalu yang melibatkan kapal perang Inggris, HMS Defender, di Laut Hitam dekat Crimea.

"Kami menyerukan Pentagon dan komando angkatan laut Inggris, yang mengirim kapal perang mereka ke Laut Hitam, untuk tidak mencoba bermain api dan dipimpin oleh 'laksamana armada nyamuk' Ukraina, tetapi untuk dibimbing oleh akal," seru juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov dalam sebuah pengarahan seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (26/6/2021).

Mengomentari pernyataan Sekretaris Pers Pentagon John Kirby yang mengulangi pernyataan yang dibuat oleh militer Inggris bahwa pernyataan Moskow tentang tembakan peringatan yang ditembakkan di dekat HMS Defender hanyalah "disinformasi Rusia," Konashenkov mengatakan dia tidak menganggap pernyataan itu mengejutkan.

"Upaya kompulsif oleh London dan juru bicara Pentagon John Kirby untuk menyangkal yang sudah jelas dan menyebut semuanya 'disinformasi', bahkan setelah Rusia menerbitkan rekaman tembakan peringatan, dan terlepas dari bukti langsung oleh awak kapal perusak, tidak mengejutkan," ujarnya.

Militer Rusia dan layanan perbatasan FSB merilis beberapa video insiden HMS Defender, termasuk video lengkap yang menunjukkan kapal penjaga pantai Rusia memperingatkan kapal Inggris bahwa mereka akan melepaskan tembakan jika kapal itu tidak segera meninggalkan perairan Rusia.



Konashenkov melanjutkan dengan menyarankan bahwa Kirby, pensiunan laksamana belakang Angkatan Laut AS, sangat menyadari kemampuan angkatan laut Rusia di wilayah Laut Hitam.

“Siapa, jika bukan mantan Laksamana Muda Kirby, yang tahu lebih baik bahwa angkatan bersenjata Rusia yang secara andal melindungi keamanan Crimea melihat HMS Defender hanya sebagai target gemuk untuk rudal anti-kapal Armada Laut Hitam di mana pun di Laut Hitam,” katanya.

Menyebut insiden hari Rabu sebagai kegagalan epik dari sebuah provokasi, Konashenkov menyarankan bahwa situasi tersebut akan terbukti menjadi noda pada reputasi Angkatan Laut Inggris untuk waktu yang lama.

Pada hari Rabu, sebuah kapal patroli dan pesawat tempur Su-24M Rusia melepaskan tembakan peringatan dan menjatuhkan bom di sepanjang jalur HMS Defender setelah kapal perang Inggris itu berlayar sejauh sepuluh mil laut dari pantai Crimea – menempatkannya dua mil laut di dalam wilayah perairan Rusia di bawah Konvensi Hukum Laut 1982, yang ditandatangani oleh Rusia dan Inggris.

Kementerian Pertahanan Inggris membantah bahwa ada insiden yang terjadi dan mengatakan bahwa kapalnya sedang melakukan lintasan yang tidak bersalah melalui perairan teritorial Ukraina sesuai dengan hukum internasional, mencatat tembakan Rusia di dekatnya menjadi "latihan meriam." Namun, seorang jurnalis BBC yang kebetulan berada di kapal Inggris tampaknya membantah cerita Kementerian Pertahanan Inggris, mengatakan bahwa dia melihat beberapa pesawat tempur Rusia mendengung di atas HMS Defender dan dia mendengar suara tembakan.



Moskow mendesak London untuk meluruskan ceritanya, dan untuk menghindari "provokasi" serupa di masa depan. Pejabat Rusia melanjutkan dengan menyarankan bahwa Angkatan Laut Inggris harus mengganti nama HMS Defender menjadi "HMS Aggressor" setelah insiden itu.



Pada hari Kamis, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengulangi klaim Kementerian Pertahanan negara itu tentang "lintasan tidak bersalah" kapal perangnya, menunjukkan bahwa ia merasa "sepenuhnya tepat" untuk melakukan kegiatan semacam itu dan terus menghindari pengakuan yurisdiksi Rusia atas Crimea.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1455 seconds (0.1#10.140)