Kasus Meningkat, UEA Desak Warganya Gunakan Masker dan Lakukan Vaksinasi
loading...
A
A
A
ABU DHABI - Otoritas Manajemen Krisis dan Bencana Nasional (NCEMA) Uni Emirat Arab (UEA) mendesak warganya untuk melakukan vaksinasi dan menggunakan masker. Desakan ini datang di tengah terus meningkatnya kasus Covid-19.
NCEMA mengatakan, kegagalan untuk mematuhi protokol keselamatan Covid-19, termasuk mengenakan masker wajah, tidak menjaga jarak sosial, dan mengadakan pertemuan besar telah berkontribusi pada peningkatan kasus di UEA.
Menurut otoritas kesehatan UEA tersebut, peningkatan kasus Covid-19 mulai tercatat pasca perayaan Idul Fitri.
Badan itu mendesak penduduk di seluruh UEA untuk mematuhi langkah-langkah pencegahan yang diberlakukan untuk membatasi penyebaran Covid-19 menjelang perayaan Idul Adha mendatang pada bulan Juli dan karena lebih banyak warga bersiap untuk bepergian selama liburan musim panas.
NCEMA kemudian mengatakan bahwa strain baru Covid-19 menimbulkan risiko tinggi bagi penduduk, terutama mereka yang belum divaksinasi.
"Varian virus terus dipantau untuk mengidentifikasi perkembangan terbaru dan dampaknya terhadap efisiensi vaksinasi," ujar NCEMA, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (16/6/2021).
“Varian tersebut menimbulkan risiko tinggi bagi masyarakat, terutama orang yang divaksinasi. Oleh karena itu, kami menyerukan kepada orang-orang yang tidak divaksinasi untuk mengambil vaksin," sambungnya.
Badan itu mengatakan, UEA terus melakukan studi tentang efisiensi dan dampak vaksin Covid-19.
Hingga saat ini, katanya, Kementerian Kesehatan UEA, bersama dengan mitra akademik, telah melakukan lebih dari 400 studi medis ilmiah sebagai bagian dari upaya untuk mendapatkan lebih banyak pengetahuan tentang virus dan memerangi pandemi.
"Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa mereka yang telah divaksinasi penuh adalah mereka yang telah menerima dosis booster kurang rentan terhadap infeksi, komplikasi, rawat inap dan kebutuhan akan ventilator dibandingkan dengan individu yang tidak divaksinasi," kata NCEMA.
“Kami merekomendasikan agar individu yang memenuhi syarat bergegas dan mendapatkan vaksin untuk melindungi diri mereka sendiri, keluarga mereka dan masyarakat, dan mendukung upaya nasional untuk mencapai kekebalan sosial dan mendapatkan fase pemulihan," tukasnya.
NCEMA mengatakan, kegagalan untuk mematuhi protokol keselamatan Covid-19, termasuk mengenakan masker wajah, tidak menjaga jarak sosial, dan mengadakan pertemuan besar telah berkontribusi pada peningkatan kasus di UEA.
Menurut otoritas kesehatan UEA tersebut, peningkatan kasus Covid-19 mulai tercatat pasca perayaan Idul Fitri.
Badan itu mendesak penduduk di seluruh UEA untuk mematuhi langkah-langkah pencegahan yang diberlakukan untuk membatasi penyebaran Covid-19 menjelang perayaan Idul Adha mendatang pada bulan Juli dan karena lebih banyak warga bersiap untuk bepergian selama liburan musim panas.
NCEMA kemudian mengatakan bahwa strain baru Covid-19 menimbulkan risiko tinggi bagi penduduk, terutama mereka yang belum divaksinasi.
"Varian virus terus dipantau untuk mengidentifikasi perkembangan terbaru dan dampaknya terhadap efisiensi vaksinasi," ujar NCEMA, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (16/6/2021).
“Varian tersebut menimbulkan risiko tinggi bagi masyarakat, terutama orang yang divaksinasi. Oleh karena itu, kami menyerukan kepada orang-orang yang tidak divaksinasi untuk mengambil vaksin," sambungnya.
Badan itu mengatakan, UEA terus melakukan studi tentang efisiensi dan dampak vaksin Covid-19.
Hingga saat ini, katanya, Kementerian Kesehatan UEA, bersama dengan mitra akademik, telah melakukan lebih dari 400 studi medis ilmiah sebagai bagian dari upaya untuk mendapatkan lebih banyak pengetahuan tentang virus dan memerangi pandemi.
"Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa mereka yang telah divaksinasi penuh adalah mereka yang telah menerima dosis booster kurang rentan terhadap infeksi, komplikasi, rawat inap dan kebutuhan akan ventilator dibandingkan dengan individu yang tidak divaksinasi," kata NCEMA.
“Kami merekomendasikan agar individu yang memenuhi syarat bergegas dan mendapatkan vaksin untuk melindungi diri mereka sendiri, keluarga mereka dan masyarakat, dan mendukung upaya nasional untuk mencapai kekebalan sosial dan mendapatkan fase pemulihan," tukasnya.
(ian)