UEA: Tidak Ada Rencana Pascaperang Gaza tanpa Berdirinya Negara Palestina

Minggu, 15 September 2024 - 16:43 WIB
loading...
UEA: Tidak Ada Rencana...
Uni Emirat Arab tak mendukung rencana pascaperang tanpa status negara Palestina. Foto/AP
A A A
GAZA - Uni Emirat Arab (UEA) mengatakan tidak akan mendukung Israel dalam rencana "hari setelahnya" di Gaza kecuali negara Palestina didirikan.

"Uni Emirat Arab tidak siap untuk mendukung hari setelah perang di Gaza tanpa pembentukan negara Palestina," Menteri Luar Negeri UEA Abdullah bin Zayed Al Nahyan memposting di X, dilansir Al Jazeera.

Pada bulan Mei, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menerbitkan rencana pascaperang untuk Gaza secara daring, mengklaim bahwa Palestina “akan menikmati kemakmuran yang tak tertandingi” setelah rencana tersebut dilaksanakan.

Rencana tersebut mencakup investasi di pelabuhan, energi surya, pembuatan mobil listrik, dan manfaat dari ladang gas Gaza yang baru ditemukan. Rencana tersebut terdiri dari tiga tahap dari “tanggal kemenangan” yang tidak ditentukan hingga 2035.

Melansir Al Jazeera, peta jalan tersebut menyatakan bahwa warga Palestina di Gaza akan menjalankan rencana tersebut di bawah pendudukan Israel, diawasi oleh koalisi negara-negara Arab, termasuk UEA, Arab Saudi, Mesir, Bahrain, Yordania, dan Maroko.

Sebagai tanggapan, Abdullah mengecam Netanyahu, dengan mengatakan bahwa ia "tidak memiliki kewenangan yang sah untuk melaksanakan langkah ini atau mengambil tindakan serupa" dan menjelaskan bahwa UEA tidak diajak berkonsultasi mengenai rencana Gaza.



"Lebih jauh, UEA menolak untuk terlibat dalam rencana apa pun yang bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi keberadaan Israel di Jalur Gaza," kata pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri UEA, dilansir Al Jazeera.

"Ketika pemerintah Palestina dibentuk yang memenuhi harapan dan aspirasi rakyat Palestina yang bersaudara, dan dibedakan oleh integritas, kompetensi, dan kemandirian, UEA akan sepenuhnya siap untuk memberikan semua bentuk dukungan kepada pemerintah tersebut," tambahnya.

Pada akhir Juli, UEA menekankan perlunya “misi internasional sementara” yang menangani dampak kemanusiaan yang sangat besar dari perang di Gaza setelah pertempuran berakhir.

“Memperkuat perdamaian dan keamanan serta mengakhiri penderitaan kemanusiaan harus dimulai dengan pengerahan misi internasional sementara di Gaza dengan undangan resmi dari pemerintah Palestina,” Menteri Negara Kerja Sama Internasional UEA Reem Al Hashimy mengatakan kepada kantor berita resmi WAM.

Ia menambahkan bahwa misi tersebut harus menempatkan Gaza pada jalur menuju penyatuan kembali dengan Tepi Barat yang diduduki di bawah kekuasaan Otoritas Palestina.

Setidaknya 41.182 warga Palestina telah tewas dan 95.280 orang terluka dalam perang Israel di Gaza saat serangan yang menghancurkan itu mendekati peringatan satu tahunnya. Perang tersebut menyusul serangan 7 Oktober oleh Hamas di Israel selatan, yang menewaskan 1.139 orang.
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Israel Ingin Rebut Wilayah...
Israel Ingin Rebut Wilayah yang Lebih Luas, Hamas Siap Melawan
Siapa Sheikh Mohammed...
Siapa Sheikh Mohammed bin Zayed? Presiden UEA yang Dijadikan Nama Jalan Tol di Indonesia
4 Negara Mayoritas Islam...
4 Negara Mayoritas Islam Rayakan Lebaran dalam Kondisi Berperang, dari Palestina hingga Suriah
Ikuti Langkah AS, Jerman...
Ikuti Langkah AS, Jerman Terapkan Kebijakan Anti-Islam dengan Mendeportasi Aktivis Pro-Palestina
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
Warga Gaza Gelar Salat...
Warga Gaza Gelar Salat Idulfitri di Atas Reruntuhan Masjid di Tengah Serangan Israel
Israel Kembali Bom Beirut,...
Israel Kembali Bom Beirut, 4 Orang Tewas
Khawatir Perang, Swedia...
Khawatir Perang, Swedia Siapkan Bunker Nuklir untuk 7 Juta Jiwa
Dahsyatnya Ledakan Pipa...
Dahsyatnya Ledakan Pipa Gas Petronas serasa Gempa Bumi, Suhu Capai 1.000 Derajat Celsius
Rekomendasi
Daya Beli Turun Saat...
Daya Beli Turun Saat Lebaran 2025, Mal Ramai Tapi Minim yang Belanja
Dasco Beri Bocoran Ada...
Dasco Beri Bocoran Ada Investor Asal Qatar Masuk Danantara
Risiko Resesi Amerika...
Risiko Resesi Amerika Semakin Besar, Begini Isi Ramalan Goldman Sachs
Berita Terkini
10 Negara Terluas di...
10 Negara Terluas di Dunia, Adakah Indonesia?
1 jam yang lalu
Militer China Kepung...
Militer China Kepung Taiwan untuk Simulasi Invasi Besar-besaran, AS Tak Bisa Berbuat Banyak
2 jam yang lalu
Israel Ingin Rebut Wilayah...
Israel Ingin Rebut Wilayah yang Lebih Luas, Hamas Siap Melawan
3 jam yang lalu
Siapa Sheikh Mohammed...
Siapa Sheikh Mohammed bin Zayed? Presiden UEA yang Dijadikan Nama Jalan Tol di Indonesia
4 jam yang lalu
4 Negara Mayoritas Islam...
4 Negara Mayoritas Islam Rayakan Lebaran dalam Kondisi Berperang, dari Palestina hingga Suriah
5 jam yang lalu
Rusia Kecam Trump karena...
Rusia Kecam Trump karena Mengancam Akan Mengebom Iran
6 jam yang lalu
Infografis
5 Negara dengan Netizen...
5 Negara dengan Netizen Paling Tidak Sopan di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved