G7 Janji Berikan 1 Miliar Dosis Vaksin COVID dalam 12 Bulan
loading...
A
A
A
LONDON - Para pemimpin G7 berjanji memberikan 1 miliar dosis vaksin COVID selama 12 bulan ke depan.
Pemberian vaksin akan dilakukan dengan menyumbangkan surplus atau memberikan pembiayaan lebih lanjut kepada COVAX, melalui skema yang didukung PBB yang bertugas mendistribusikan vaksin ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Negara-negara G7 setuju mendukung pembuatan vaksin di negara-negara berpenghasilan rendah, dan untuk terlibat secara konstruktif dalam membebaskan kekayaan intelektual di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Para pemimpin negara-negara G7 bergabung dalam diskusi mereka tentang kesehatan global yang diadakan di Carbis Bay, Cornwall oleh para mitra dari Korea Selatan, Afrika Selatan, Australia dan India, dan Sekretaris Jenderal PBB, bersama para pemimpin organisasi internasional lainnya. Mereka melihat pentingnya mengatasi akar pandemi virus corona secara global.
Mereka menyimak presentasi dari Sir Patrick Vallance dan Melinda French Gates tentang Pandemic Preparedness Partnership, bersama sekelompok pakar internasional yang dari berbagai industri, pemerintah, dan lembaga ilmiah yang didirikan Inggris awal tahun ini untuk memberi saran kepada G7 tentang cara mencegah, mendeteksi dan merespon pandemi di masa depan.
Pandemic Preparedness Partnership menerbitkan laporan independen pada hari Sabtu mengenai “Misi 100 Hari untuk Menanggapi Ancaman Pandemi di Masa Depan” yang berisi rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah dan pihak terkait agar dapat dengan cepat menanggapi wabah di masa depan.
100 hari pertama setelah identifikasi ancaman epidemi merupakan waktu yang sangat penting untuk mengubah arah dan seyogyanya, dapat mencegah hal ini menjadi pandemi.
Pemberian vaksin akan dilakukan dengan menyumbangkan surplus atau memberikan pembiayaan lebih lanjut kepada COVAX, melalui skema yang didukung PBB yang bertugas mendistribusikan vaksin ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Negara-negara G7 setuju mendukung pembuatan vaksin di negara-negara berpenghasilan rendah, dan untuk terlibat secara konstruktif dalam membebaskan kekayaan intelektual di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Para pemimpin negara-negara G7 bergabung dalam diskusi mereka tentang kesehatan global yang diadakan di Carbis Bay, Cornwall oleh para mitra dari Korea Selatan, Afrika Selatan, Australia dan India, dan Sekretaris Jenderal PBB, bersama para pemimpin organisasi internasional lainnya. Mereka melihat pentingnya mengatasi akar pandemi virus corona secara global.
Mereka menyimak presentasi dari Sir Patrick Vallance dan Melinda French Gates tentang Pandemic Preparedness Partnership, bersama sekelompok pakar internasional yang dari berbagai industri, pemerintah, dan lembaga ilmiah yang didirikan Inggris awal tahun ini untuk memberi saran kepada G7 tentang cara mencegah, mendeteksi dan merespon pandemi di masa depan.
Pandemic Preparedness Partnership menerbitkan laporan independen pada hari Sabtu mengenai “Misi 100 Hari untuk Menanggapi Ancaman Pandemi di Masa Depan” yang berisi rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah dan pihak terkait agar dapat dengan cepat menanggapi wabah di masa depan.
100 hari pertama setelah identifikasi ancaman epidemi merupakan waktu yang sangat penting untuk mengubah arah dan seyogyanya, dapat mencegah hal ini menjadi pandemi.