Bos Mafia Klaim Mantan Menteri Turki Perintahkan Dia Bunuh Seorang Jurnalis

Rabu, 02 Juni 2021 - 16:43 WIB
loading...
Bos Mafia Klaim Mantan...
Peker menuturkan, seorang mantan Menteri Turki telah memerintahkan dirinya untuk membunuh seorang jurnalis Siprus Turki 25 tahun yang lalu. Foto/Ist
A A A
ANKARA - Sedat Peker, bos mafia ternama Turki kembali membuat pengakuan yang mengejutkan. Dia menuturkan, seorang mantan Menteri Turki telah memerintahkan dirinya untuk membunuh seorang jurnalis Siprus Turki 25 tahun yang lalu.

Klaim ini membuat kantor kejaksaan Istanbul mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya meluncurkan penyelidikan atas pembunuhan tersebut.

Dalam sebuah video yang diunggah ke Youtube, yang ditonton oleh 17 juta orang, Peker mengatakan dia menugaskan saudaranya untuk membunuh jurnalis Kutlu Adali pada tahun 1996 atas perintah seorang mantan menteri Turki.

Peker, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (2/6/2021), mengatakan saudaranya Atilla tidak dapat melakukan pembunuhan itu, walaupun Adali dibunuh, dengan cara ditembak pada Juli 1996.

Kantor kejaksaan Istanbul Anadolu mengatakan bahwa mereka telah meluncurkan penyelidikan baru atas pembunuhan Adali, untuk membuktikan tuduhan terhadap Atilla Peker yang "mencakup berbagai klaim".

Dikatakan, upaya sedang dilakukan untuk mendapatkan informasi dan dokumen dari otoritas peradilan Siprus Turki mengenai pembunuhan itu, selain mengumpulkan bukti potensial di Turki.

Investigasi awal pada saat pembunuhan Adali tidak mengungkap siapa yang bertanggung jawab. Pengadilan HAM Eropa mendendaTurki pada 2005 karena gagal melakukan penyelidikan yang memadai dan efektif terhadap keadaan seputar pembunuhan itu.

Peker sejauh ini sudah merilis delapan video, yang berisi klaimnya soal kebusukan pemerintah Turki. Tuduhan Peker terhadap pejabat pemerintah saat ini dan mantan juga termasuk pemerkosaan, perdagangan narkoba dan pengiriman senjata rahasia.

Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu, salah satu orang yang menjadi sasaran Peker sejauh ini, dengan keras menolak tuduhan tersebut.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1966 seconds (0.1#10.140)