Pesawat-pesawat Pembom B-52H AS Terbang di Atas 30 Negara NATO
loading...
A
A
A
Sejak 2018, pesawat-pesawat pembom AS yang dikerahkan ke Eropa telah mengambil bagian dalam lebih dari 200 serangan mendadak dengan sekutu dan mitra, terutama sebagai respons pencegah terhadap kebangkitan militer Rusia.
Awal pekan lalu, pesawat pembom yang berbasis di Barksdale bekerja dengan jet tempur Gripen Hungaria, Eurofighters Italia dan F-16 dari Yunani, Rumania dan Bulgaria selama pelatihan target simulasi di wilayah Laut Hitam.
Para pembom kemudian terbang dengan RAF Eurofighter Typhoons dan Hellenic F-16 di atas Laut Mediterania timur sebelum melakukan latihan kontra-maritim dengan pesawat P-8A Poseidon dari Skuadron Patroli 40 Eropa-Afrika Angkatan Laut AS.
Rotasi pesawat pembom terjadi saat aliansi tersebut melakukan serangkaian latihan skala besar di seluruh Eropa yang melibatkan ribuan tentara. Ini juga mengikuti pengerahan ribuan tentara Rusia bulan lalu ke daerah perbatasan di sepanjang Ukraina, yang menimbulkan kekhawatiran di antara sekutu NATO.
“Misi pembom menunjukkan kredibilitas pasukan kami untuk mengatasi lingkungan keamanan global yang lebih beragam dan tidak pasti dibandingkan pada waktu lain dalam sejarah kami,” kata Harrigian dalam pernyataan hari Senin.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Awal pekan lalu, pesawat pembom yang berbasis di Barksdale bekerja dengan jet tempur Gripen Hungaria, Eurofighters Italia dan F-16 dari Yunani, Rumania dan Bulgaria selama pelatihan target simulasi di wilayah Laut Hitam.
Para pembom kemudian terbang dengan RAF Eurofighter Typhoons dan Hellenic F-16 di atas Laut Mediterania timur sebelum melakukan latihan kontra-maritim dengan pesawat P-8A Poseidon dari Skuadron Patroli 40 Eropa-Afrika Angkatan Laut AS.
Rotasi pesawat pembom terjadi saat aliansi tersebut melakukan serangkaian latihan skala besar di seluruh Eropa yang melibatkan ribuan tentara. Ini juga mengikuti pengerahan ribuan tentara Rusia bulan lalu ke daerah perbatasan di sepanjang Ukraina, yang menimbulkan kekhawatiran di antara sekutu NATO.
“Misi pembom menunjukkan kredibilitas pasukan kami untuk mengatasi lingkungan keamanan global yang lebih beragam dan tidak pasti dibandingkan pada waktu lain dalam sejarah kami,” kata Harrigian dalam pernyataan hari Senin.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(min)