Calon Asisten Bos Pentagon Usul AS Latih Taiwan untuk Perang Lawan China

Sabtu, 29 Mei 2021 - 07:49 WIB
loading...
A A A
Pada bulan April, PLA-N menugaskan kapal serbu amfibi pertamanya, landing helicopter (LHD) Type 075 berlabuh di Hainan—kapal seukuran kapal induk era Perang Dunia II.

Jumlah personel korps marinirnya tetap kecil meskipun ada ekspansi baru-baru ini. Menurut laporan US Naval Institute (USNI), Beijing memiliki rencana untuk meningkatkannya menjadi lebih dari 100.000 marinir.



Di bawah pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump, hubungan AS dengan Taiwan mencapai puncaknya, di mana Amerika leluasa menjual senjata canggihnya untuk militer pro-kemerdekaan di Taipei di bawah Presiden Tsai Ing-wen.

Meskipun Beijing menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memberontak, dan dengan demikian dukungan AS untuk Taiwan dianggap sudah ikut campur dalam urusan internal China.

Namun, pemerintah Tsai telah menjauhkan diri dari gagasan bahwa Taiwan adalah bagian dari China. Pemerintah Taiwan sebelumnya telah mengatakan bahwa mereka adalah pemerintah yang sah dan Republik Rakyat China (RRC) yang sosialis di Beijing adalah perampas kekuasaan yang tidak sah.

Kebijakan Washington di bawah Presiden Joe Biden tidak berubah. Di mana Trump menawarkan rekor jumlah penjualan senjata ke Taiwan, Biden kemungkinan akan melanjutkannya sebagaimana laporan yang muncul bulan lalu dari Taiwan bahwa AS sedang bersiap untuk menawarkan pulau itu penjualan 40 unit artileri self-propelled M109A6 Paladin seharga USD610 juta.

Taiwan juga telah menjelaskan bahwa mereka masih ingin membeli rudal jelajah AGM-158 Joint Air-to-Surface Standoff Missiles (JASSM) yang mampu menyerang dengan baik di dalam daratan China. Ini berada di atas penjualan era Trump, yang meliputi jet tempur canggih, drone, rudal dan torpedo anti-kapal berbasis pantai, hingga peralatan komunikasi.
(min)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1495 seconds (0.1#10.140)