Calon Asisten Bos Pentagon Usul AS Latih Taiwan untuk Perang Lawan China

Sabtu, 29 Mei 2021 - 07:49 WIB
loading...
Calon Asisten Bos Pentagon Usul AS Latih Taiwan untuk Perang Lawan China
Tentara mengendarai kendaraan militer melewati bendera Taiwan selama latihan militer di Hsinchu, Taiwan tengah, 27 Januari 2010. Foto/REUTERS/Nicky Loh
A A A
WASHINGTON - Seorang calon asisten bos Pentagon telah mengusulkan dalam sidang konfirmasi Senat bahwa Amerika Serikat (AS) harus melatih pasukan Taiwan untuk perang gerilya jika pasukan China menyerbu pulau otonom itu.

Christopher Maier, yang dinominasikan oleh Presiden AS Joe Biden untuk menjadi asisten menteri pertahanan untuk operasi khusus dan konflik intensitas rendah, mengatakan kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat bahwa Pentagon harus sangat mempertimbangkan membantu pasukan Taiwan meningkatkan kemampuan mereka untuk melakukan peperangan tidak teratur.



"Saya pikir itu adalah sesuatu yang harus kami pertimbangkan dengan kuat karena kami memikirkan persaingan di seluruh rentang kemampuan yang berbeda yang dapat kami terapkan, [pasukan operasi khusus] menjadi kontributor utama untuk itu," kata Maier yang dikutip dari Military.com, Sabtu (29/5/2021).

Media tersebut melaporkan bahwa Senator Josh Hawley telah menyebutkan operasi khusus sebelumnya dalam sidang Senat sebagai opsi di Taiwan, berdasarkan utilitas masa lalu mereka di negara-negara Baltik.

Sidang konfirmasi Senat untuk pencalonan Maier berlangsung Kamis lalu waktu Washington.

Peperangan tidak teratur, atau perang gerilya, dapat mencakup apa saja mulai dari taktik penyergapan hingga terorisme dan pembunuhan oleh tentara yang dapat berbaur dengan penduduk sipil.

Maier menyarankan untuk menggunakan strategi di Taiwan tampaknya menjadi konsesi bahwa China akan segera menghancurkan pemerintah Taiwan, karena perang yang tidak teratur hampir selalu dilakukan oleh aktor non-negara melawan militer negara, dan bahwa perjuangan akan menjadi satu untuk hati dan pikiran orang-orang Taiwan.

Hubungan Washington dengan pemerintah Taiwan bersifat informal, tetapi diakui secara terbuka. Namun, ketika AS mengirim pasukan ke Taiwan, seperti Marinir AS yang tiba untuk melatih rekan Taiwan mereka selama empat minggu November lalu, mereka biasanya mencoba untuk tetap diam tentang hal itu atau pun menyangkal laporan tersebut.

Maier sangat prihatin tentang kemungkinan invasi pasukan amfibi China. Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA-N) telah memperluas pasukan amfibi dalam beberapa tahun terakhir, membangun dermaga platform pendaratan dan jalur baru kapal pendarat amfibi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1633 seconds (0.1#10.140)