Rusia Tolak Pesawat Austria Terbang ke Moskow Melewati Belarusia
loading...
A
A
A
WINA - Otoritas penerbangan Rusia tidak mengizinkan pesawat milik Austrian Airlines menggunakan rute alternatif yang melewati Belarusia untuk penerbangan dari Wina ke Moskow. Hal itu diungkapkan oleh perwakilan maskapai penerbangan Austria kepada TASS.
Sebelumnya pada 25 Mei, Austrian Airlines memberi tahu TASS bahwa maskapai penerbangan tersebut memutuskan untuk menangguhkan penerbangan melalui wilayah udara Belarusia dan menghindari Belarusia sehubungan dengan keputusan Uni Eropa (UE) setelah pendaratan paksa pesawat Ryanair di Minsk pada 23 Mei. Penerbangan dari Wina ke Moskow, yang dijadwalkan pada 27 Mei, seharusnya tidak terbang di atas Belarusia.
Pada 26 Mei, Kementerian Transportasi Austria mengatakan kepada TASS bahwa EASA mengeluarkan buletin informasi keamanan di mana maskapai penerbangan Eropa disarankan untuk menghindari wilayah udara Belarusia.
"Austrian Airlines telah menangguhkan penerbangan di atas wilayah udara Belarusia hingga pemberitahuan lebih lanjut berdasarkan rekomendasi dari Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA)," ujarnya mengomentari pembatalan penerbangan dari Wina ke Moskow Kamis pagi.
"Untuk alasan ini, perlu juga untuk menyesuaikan rute penerbangan dari Wina ke Moskow. Perubahan jalur penerbangan harus disetujui oleh pihak berwenang. Pejabat Rusia tidak memberikan persetujuan mereka kepada kami. Akibatnya, Austrian Airlines terpaksa membatalkan penerbangan hari ini dari Wina ke Moskow," tutur pejabat itu dikutip dari kantor berita Rusia itu, Jumat (28/5/2021).
Penolakan Rusia ini pun menuai tanggapan dari Austria melalui Kementerian Luar Negerinya.
"Reaksi Rusia sama sekali tidak dapat dipahami oleh kami," kata Kementerian Luar Negeri Austria dalam sebuah pernyataan tentang masalah tersebut, menurut Reuters.
"Kementerian Luar Negeri Austria mengkomunikasikan hal ini kepada duta besar Rusia hari ini. Duta Besar Austria di Moskow juga menyampaikan posisi ini kepada Rusia," sambung pernyataan itu seperti dikutip dari Newsweek.
Tidak hanya Austrian Airlines, Air France juga mendapatkan situasi yang sama. Pada hari Rabu, maskapai tersebut mengatakan terpaksa menunda penerbangan Paris-Moskow setelah Rusia tidak menyetujui rute baru yang melewati Belarusia. Hari ini, penerbangan dibatalkan setelah Rusia kembali gagal mengizinkan rute baru ke Moskow yang menghindari Belarusia.
Penolakan penerbangan tersebut dilihat sebagai unjuk dukungan dari Rusia untuk Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, yang membuat marah banyak pemimpin di seluruh dunia karena pengalihan pesawat Ryanair.
Sejak itu, penerbangan menghindari langit di atas Belarusia selama insiden hari Minggu, ketika otoritas penerbangan negara itu dilaporkan memberi tahu awak penerbangan Ryanair bahwa ada ancaman bom ke pesawat tersebut. Pesawat itu mendarat dengan didampingi pengawalan jet tempur di ibu kota Belarusia, Minsk.
Penerbangan Ryanair telah dijadwalkan untuk terbang dari Yunani melalui Belarusia ke tujuannya di Lituania. Namun, setelah dipaksa turun di Minsk, jurnalis pembangkang Roman Pratasevich dan rekan seperjalanannya ditangkap.
UEbereaksi dengan melarang maskapai negara Belarusia Belavia dari wilayah udaranya dan mendorong maskapai penerbangan untuk menghindari terbang di atas Belarusia. Pada hari Rabu, Departemen Luar Negeri AS memperbarui nasihat Jangan Bepergian untuk Belarus dan memperingatkan orang Amerika tentang "risiko penahanan" di negara itu.
Sebelumnya pada 25 Mei, Austrian Airlines memberi tahu TASS bahwa maskapai penerbangan tersebut memutuskan untuk menangguhkan penerbangan melalui wilayah udara Belarusia dan menghindari Belarusia sehubungan dengan keputusan Uni Eropa (UE) setelah pendaratan paksa pesawat Ryanair di Minsk pada 23 Mei. Penerbangan dari Wina ke Moskow, yang dijadwalkan pada 27 Mei, seharusnya tidak terbang di atas Belarusia.
Pada 26 Mei, Kementerian Transportasi Austria mengatakan kepada TASS bahwa EASA mengeluarkan buletin informasi keamanan di mana maskapai penerbangan Eropa disarankan untuk menghindari wilayah udara Belarusia.
"Austrian Airlines telah menangguhkan penerbangan di atas wilayah udara Belarusia hingga pemberitahuan lebih lanjut berdasarkan rekomendasi dari Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA)," ujarnya mengomentari pembatalan penerbangan dari Wina ke Moskow Kamis pagi.
"Untuk alasan ini, perlu juga untuk menyesuaikan rute penerbangan dari Wina ke Moskow. Perubahan jalur penerbangan harus disetujui oleh pihak berwenang. Pejabat Rusia tidak memberikan persetujuan mereka kepada kami. Akibatnya, Austrian Airlines terpaksa membatalkan penerbangan hari ini dari Wina ke Moskow," tutur pejabat itu dikutip dari kantor berita Rusia itu, Jumat (28/5/2021).
Penolakan Rusia ini pun menuai tanggapan dari Austria melalui Kementerian Luar Negerinya.
"Reaksi Rusia sama sekali tidak dapat dipahami oleh kami," kata Kementerian Luar Negeri Austria dalam sebuah pernyataan tentang masalah tersebut, menurut Reuters.
"Kementerian Luar Negeri Austria mengkomunikasikan hal ini kepada duta besar Rusia hari ini. Duta Besar Austria di Moskow juga menyampaikan posisi ini kepada Rusia," sambung pernyataan itu seperti dikutip dari Newsweek.
Tidak hanya Austrian Airlines, Air France juga mendapatkan situasi yang sama. Pada hari Rabu, maskapai tersebut mengatakan terpaksa menunda penerbangan Paris-Moskow setelah Rusia tidak menyetujui rute baru yang melewati Belarusia. Hari ini, penerbangan dibatalkan setelah Rusia kembali gagal mengizinkan rute baru ke Moskow yang menghindari Belarusia.
Penolakan penerbangan tersebut dilihat sebagai unjuk dukungan dari Rusia untuk Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, yang membuat marah banyak pemimpin di seluruh dunia karena pengalihan pesawat Ryanair.
Sejak itu, penerbangan menghindari langit di atas Belarusia selama insiden hari Minggu, ketika otoritas penerbangan negara itu dilaporkan memberi tahu awak penerbangan Ryanair bahwa ada ancaman bom ke pesawat tersebut. Pesawat itu mendarat dengan didampingi pengawalan jet tempur di ibu kota Belarusia, Minsk.
Penerbangan Ryanair telah dijadwalkan untuk terbang dari Yunani melalui Belarusia ke tujuannya di Lituania. Namun, setelah dipaksa turun di Minsk, jurnalis pembangkang Roman Pratasevich dan rekan seperjalanannya ditangkap.
UEbereaksi dengan melarang maskapai negara Belarusia Belavia dari wilayah udaranya dan mendorong maskapai penerbangan untuk menghindari terbang di atas Belarusia. Pada hari Rabu, Departemen Luar Negeri AS memperbarui nasihat Jangan Bepergian untuk Belarus dan memperingatkan orang Amerika tentang "risiko penahanan" di negara itu.
(ian)