Kota Idlib Suriah Terang Benderang Berkat Listrik dari Turki

Rabu, 26 Mei 2021 - 11:30 WIB
loading...
Kota Idlib Suriah Terang...
Lalu lintas di sekitar Clock Tower, Idlib, Suriah. Foto/REUTERS
A A A
IDLIB - Setelah tujuh bulan bekerja keras, perusahaan Turki dan Suriah dapat menyediakan listrik 24 jam tanpa gangguan bagi kota Idlib, Suriah utara, yang dilanda perang.

Ini pertama kalinya dalam enam tahun kota itu terang benderang pada malam hari, dengan listrik tetap menyala sehari penuh.

Saluran listrik yang dihancurkan dalam serangan oleh pasukan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad dan milisi didukung Rusia dan Iran telah diperbaiki. Kini kota itu memiliki listrik sepanjang waktu.



Dalam fase saat ini, listrik telah disuplai ke beberapa lingkungan di pusat kota Idlib.



Jaringan listrik nantinya akan diperluas ke seluruh provinsi setelah infrastruktur yang diperlukan selesai dibangun.



Direktur perusahaan Syrian Green Energy Usame Abu Zayed mengatakan mereka mulai bekerja dalam koordinasi dengan perusahaan swasta Turki untuk menyediakan listrik bagi masyarakat Idlib dari Turki.

"Kami memulai distribusi listrik di Idlib. Kami melaksanakan proyek kami selangkah demi selangkah, termasuk persiapan, penyelesaian, dan pemasangan jaringan dan stasiun listrik," ungkap Abu Zayed.

Pengusaha lokal Ahmed Abu Omar memuji mereka yang bekerja dalam skema distribusi listrik. "Hari ini, kami dapat mengatakan listrik telah menghidupkan kembali Idlib," tutur dia.

Memperhatikan bahwa kota Idlib akan disuplai listrik selama 24 jam per hari, dia berkata, "Tanpa listrik yang datang dari Turki, kami memiliki listrik selama dua jam sehari. Hari ini, kami memiliki listrik selama 24 jam."

Suriah telah dilanda perang saudara sejak awal 2011 ketika rezim Assad menindak pengunjuk rasa pro-demokrasi.

Ratusan ribu orang telah tewas dan lebih dari 10 juta mengungsi, menurut perkiraan PBB.

Idlib termasuk dalam zona de-eskalasi yang dibentuk berdasarkan kesepakatan antara Turki dan Rusia.

Daerah tersebut telah menjadi subjek berbagai kesepakatan gencatan senjata, yang sering dilanggar oleh rezim Assad dan lawannya.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1380 seconds (0.1#10.140)