Hamas Yakin Timbulkan Efek Menyakitkan di Israel dan Masa Depan Zionis
loading...
A
A
A
JALUR GAZA - Pemimpin gerakan perlawanan Hamas Ismail Haniyeh mengatakan gerakannya dan kelompok perlawanan lainnya di Gaza telah memukul Israel dengan keras yang "akan meninggalkan efek menyakitkan pada Israel dan masa depannya."
"Kelompok perlawanan berdiri bersatu dan memukul musuh (Israel) dengan serangan keras yang akan meninggalkan efek yang dalam pada entitas (Israel), masyarakatnya, lembaga keamanan dan militernya serta masa depannya di tanah yang diberkati ini (Palestina)," ungkap Ismail Haniyeh dalam pidato di televisi.
Gencatan senjata yang ditengahi Mesir antara kelompok perlawanan Palestina dan Israel mulai berlaku pada pukul 2 pagi Jumat untuk mengakhiri 11 hari pertempuran.
Haniyeh mengatakan Gaza membela Masjid Al-Aqsa dan lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur di mana banyak keluarga diancam dengan perintah penggusuran.
"Perlawanan memiliki masalah nasional yakni membebaskan Palestina dan para tahanan [Palestina] serta kembalinya (para pengungsi Palestina)," tutur Haniyeh.
Korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 243 orang, termasuk 66 anak-anak dan 39 wanita, menurut data Kementerian Kesehatan Palestina pada Jumat.
“Sebanyak 1.910 orang terluka,” papar Kementerian Kesehatan Palestina.
Militer Israel telah melakukan serangan udara di Jalur Gaza sejak 10 Mei, meninggalkan jejak kehancuran besar-besaran di seluruh wilayah pesisir itu.
"Kelompok perlawanan berdiri bersatu dan memukul musuh (Israel) dengan serangan keras yang akan meninggalkan efek yang dalam pada entitas (Israel), masyarakatnya, lembaga keamanan dan militernya serta masa depannya di tanah yang diberkati ini (Palestina)," ungkap Ismail Haniyeh dalam pidato di televisi.
Gencatan senjata yang ditengahi Mesir antara kelompok perlawanan Palestina dan Israel mulai berlaku pada pukul 2 pagi Jumat untuk mengakhiri 11 hari pertempuran.
Haniyeh mengatakan Gaza membela Masjid Al-Aqsa dan lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur di mana banyak keluarga diancam dengan perintah penggusuran.
"Perlawanan memiliki masalah nasional yakni membebaskan Palestina dan para tahanan [Palestina] serta kembalinya (para pengungsi Palestina)," tutur Haniyeh.
Korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 243 orang, termasuk 66 anak-anak dan 39 wanita, menurut data Kementerian Kesehatan Palestina pada Jumat.
“Sebanyak 1.910 orang terluka,” papar Kementerian Kesehatan Palestina.
Militer Israel telah melakukan serangan udara di Jalur Gaza sejak 10 Mei, meninggalkan jejak kehancuran besar-besaran di seluruh wilayah pesisir itu.
(sya)