Oposisi Israel: Hamas Memenangkan Perang Media Barat Liberal
loading...
A
A
A
JALUR GAZA - Ketua Partai Yesh Atid, Yair Lapid, menyatakan pemerintah Israel telah gagal dalam kampanye pembomannya di Gaza.
Lapid merupakan tokoh oposisi Israel yang ditugaskan membentuk pemerintahan baru setelah pemilu Maret.
"Pemerintah ini telah gagal memenuhi semua tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya. Mereka telah gagal melaksanakan proyek benteng rumah dan gagal total dalam mengkomunikasikan pesannya melalui media. Tidak ada kata yang tepat untuk menggambarkan kegagalan ini," ujar dia.
Lapid menganggap Hamas telah mengalahkan pemerintah Israel dalam pertempuran media Barat yang liberal.
Dia melanjutkan, "Pemerintah gagal ketika lebih suka mempertahankan kekuasaan Hamas untuk melemahkan Otoritas Palestina."
Lapid menyatakan, "Setelah 11 hari operasi militer, setiap warga negara Israel akan bertanya pada dirinya sendiri: Apa yang ingin dicapai pemerintah dengan melancarkan operasi militer? Kebijakan dan tujuan strategis jangka panjang seperti apa yang ingin dibuat pemerintah dalam konfrontasi dengan Hamas di Gaza? Apa yang harus terjadi di sana? Akankah operasi militer saat ini mencegah kejadian yang akan datang?"
Pejabat Israel itu meminta Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengindahkan permintaan gencatan senjata Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dengan mengatakan, "Pada awal operasi militer, Presiden Biden memberikan dukungan penuh dan dibenarkan hak Israel untuk membela warganya.”
Lapid merupakan tokoh oposisi Israel yang ditugaskan membentuk pemerintahan baru setelah pemilu Maret.
"Pemerintah ini telah gagal memenuhi semua tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya. Mereka telah gagal melaksanakan proyek benteng rumah dan gagal total dalam mengkomunikasikan pesannya melalui media. Tidak ada kata yang tepat untuk menggambarkan kegagalan ini," ujar dia.
Lapid menganggap Hamas telah mengalahkan pemerintah Israel dalam pertempuran media Barat yang liberal.
Dia melanjutkan, "Pemerintah gagal ketika lebih suka mempertahankan kekuasaan Hamas untuk melemahkan Otoritas Palestina."
Lapid menyatakan, "Setelah 11 hari operasi militer, setiap warga negara Israel akan bertanya pada dirinya sendiri: Apa yang ingin dicapai pemerintah dengan melancarkan operasi militer? Kebijakan dan tujuan strategis jangka panjang seperti apa yang ingin dibuat pemerintah dalam konfrontasi dengan Hamas di Gaza? Apa yang harus terjadi di sana? Akankah operasi militer saat ini mencegah kejadian yang akan datang?"
Pejabat Israel itu meminta Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengindahkan permintaan gencatan senjata Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dengan mengatakan, "Pada awal operasi militer, Presiden Biden memberikan dukungan penuh dan dibenarkan hak Israel untuk membela warganya.”