Terus Meluas, Giliran Warga Texas Gelar Demonstrasi Anti-lockdown

Senin, 20 April 2020 - 09:01 WIB
loading...
A A A
Rekomendasi Trump juga dikritik Ron Klain, mantan pemimpin gugus tugas penanganan Ebola pada pemerintahan Barack Obama. “Itu bukan suatu rencana. Itu hanya power point,” katanya.

Hal sama diungkapkan Joe Biden, kandidat utama calon presiden dari Partai Demokrat, mengatakan rencana Trump tidak memiliki penjabaran yang spesifik. “Saya tidak menyebut itu sebagai rencana. Saya pikir apa yang dilakukannya, dia (Trump) memang sombong,” katanya.

Para pakar kesehatan mengatakan untuk menghindari gelombang kedua infeksi virus korona saat kembali bekerja, perlunya pengujian Covid-19 secara massal untuk melacak infeksi. Selain itu, pengujian antibodi bagi pasien yang pernah terinfeksi sehingga bisa menunjukkan imunitas, tapi gubernur dan para petugas kesehatan menyatakan tidak ada peralatan tes Covid-19.

AS merupakan negara jumlah kasus Covid-19 terbanyak di dunia mencapai 720.000 kasus dan 37.000 orang meninggal dunia. Setengah kasus itu berada di New York. Pada Sabtu lalu, sebanyak 540 orang meninggal dunia dan menunjukkan penurunan dari hari sebelumnya yang mencapai 630 orang. Jumlah pasien dirawat di unit intensif juga menurun drastis.

“Jika melihat tiga hari terakhir, kita telah melalui puncaknya. Kita mulai menurun kembali. Itu menjadi kabar baik,” kata Gubernur New York Andrew Cuomo. Dia menambahkan, sekitar 2.000 orang masih dirawat di rumah sakit setiap harinya. Menurutnya, 36 orang yang meninggal di New York berasal dari panti jompo.

Di negara tetangga New York, New Jersey, jumlah warga yang dirawat dan kasus virus korona juga menunjukkan penurunan dari hari sebelumnya. “Kita belum melalui puncaknya,” kata Gubernur New Jersey Phil Murphy.

Trump Ancam China

Trump kembali mengancam China terkait pandemi virus corona. Dia mengatakan, China seharusnya menghadapi konsekuensi jika mengetahui dampak virus corona yang bisa meluas. “Virus corona seharusnya berhenti di China sebelum dimulai dan itu tidak terjadi. Seluruh dunia menderita karenanya,” kata Trump.

Perang pernyataan antara dua negara besar menunjukkan ketegangan hubungan kedua negara. Itu bisa menyebabkan kerja sama kedua negara dalam penanganan Covid-19 pun menjadi tanda tanya besar.

“Jika itu (virus corona) adalah sebuah kesalahan, kesalahan tetap kesalahan. Jika mereka mengetahui bertanggung jawab, kemudian seharusnya ada konsekuensinya,” kata Trump. Dia sendiri tidak menjelaskan tindakan yang akan diambil AS.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1589 seconds (0.1#10.140)