Menlu Lebanon Secara Tersirat Tuding Negara Teluk Dukung ISIS
loading...
A
A
A
BEIRUT - Menteri Luar Negeri Lebanon , Charbel Wehbe memantik kecaman dari negara-negara Teluk. Wehbe secara tersirat menuding negara-negara Teluk mendukung ISIS.
“Ada tahap kedua ketika ISIS datang dan negara-negara dengan cinta, persahabatan, dan persaudaraan membawa mereka," kata Wehbe saat melakukan wawancara dengan Al-Hurra TV.
"Negara-negara cinta memberi kami ISIS dan menanamnya untuk kami di Dataran Niniwe, Anbar dan Palmyra," sambungnya, seperi dilansir gulfbusiness pada Rabu (19/5/2021).
Pernyataan tersebut kemudian ditafsirkan bahwa negara-negara Teluk bertanggung jawab atas kebangkitan ISIS, menarik kritik langsung dan tajam dari negara-negara anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC).
Arab Saudi mengatakan bahwa pihaknya menyampaikan kecaman keras atas pernyataan tersebut.
"Pernyataan ini tidak sesuai dengan norma diplomatik yang paling sederhana dan tidak konsisten dengan hubungan historis antara dua bangsa yang bersaudara," kata pemerintah Saudi dalam sebuah pernyataan.
Uni Emirat Arab (UEA) menyebut pernyataan Wehbe sebagai menghina dan rasis. Kementerian Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional memanggil Duta Besar Lebanon untuk UEA dan menyerahkan catatan protes yang mengecam pernyataan Wehbe.
"Di hadapan semua norma diplomatik dan tidak konsisten dengan hubungan historis antara Lebanon dan semua negara anggota GCC," ujarnya.
Sekretaris Jenderal GCC, Nayef bin Falah Mubarak Al-Hajraf, menyebut pernyataan itu sebagai penghinaan yang keterlaluan terhadap negara dan masyarakat anggota GCC.Dia menuntut Wehbe membuat permintaan maaf resmi kepada negara-negara anggota GCC atas apa yang di sebut penghinaan yang benar-benar tidak dapat diterima".
“Ada tahap kedua ketika ISIS datang dan negara-negara dengan cinta, persahabatan, dan persaudaraan membawa mereka," kata Wehbe saat melakukan wawancara dengan Al-Hurra TV.
"Negara-negara cinta memberi kami ISIS dan menanamnya untuk kami di Dataran Niniwe, Anbar dan Palmyra," sambungnya, seperi dilansir gulfbusiness pada Rabu (19/5/2021).
Pernyataan tersebut kemudian ditafsirkan bahwa negara-negara Teluk bertanggung jawab atas kebangkitan ISIS, menarik kritik langsung dan tajam dari negara-negara anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC).
Arab Saudi mengatakan bahwa pihaknya menyampaikan kecaman keras atas pernyataan tersebut.
"Pernyataan ini tidak sesuai dengan norma diplomatik yang paling sederhana dan tidak konsisten dengan hubungan historis antara dua bangsa yang bersaudara," kata pemerintah Saudi dalam sebuah pernyataan.
Uni Emirat Arab (UEA) menyebut pernyataan Wehbe sebagai menghina dan rasis. Kementerian Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional memanggil Duta Besar Lebanon untuk UEA dan menyerahkan catatan protes yang mengecam pernyataan Wehbe.
"Di hadapan semua norma diplomatik dan tidak konsisten dengan hubungan historis antara Lebanon dan semua negara anggota GCC," ujarnya.
Sekretaris Jenderal GCC, Nayef bin Falah Mubarak Al-Hajraf, menyebut pernyataan itu sebagai penghinaan yang keterlaluan terhadap negara dan masyarakat anggota GCC.Dia menuntut Wehbe membuat permintaan maaf resmi kepada negara-negara anggota GCC atas apa yang di sebut penghinaan yang benar-benar tidak dapat diterima".
(esn)