Partai Berkuasa Turki Tuduh PBB Umbar Kemunafikan Politik Soal Gaza
loading...
A
A
A
ANKARA - Juru bicara partai berkuasa di Turki mengkritik keras "seruan setara" oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kepada Israel dan Palestina untuk menghentikan agresi.
"Mereka melakukan seruan yang sama kepada para pembunuh anak-anak dan mereka yang anaknya dibunuh. Ini adalah kemunafikan politik," tegas Omer Celik, juru bicara Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) di Twitter.
Dia menambahkan, "Pernyataan semacam ini tidak lebih dari mendorong Israel untuk melakukan lebih banyak penganiayaan."
"Pemerintah Netanyahu membunuh anak-anak. PBB menyerukan Israel dan Palestina, mengatakan bahwa 'pertumpahan darah yang tidak berarti, teror dan kehancuran harus segera diakhiri'," ujar Celik.
Korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza bertambah menjadi 200, termasuk 58 anak-anak dan 34 wanita. Jumlah itu terus bertambah menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Jumlah korban luka mencapai 1.235 orang, sedangkan puluhan bangunan hancur atau rusak.
Ketegangan baru-baru ini yang dimulai di Yerusalem Timur pada bulan suci Ramadhan menyebar ke Gaza setelah kelompok perlawanan Palestina bersumpah membalas serangan Israel di Masjid Al-Aqsa dan Sheikh Jarrah jika Zionis tidak berhenti.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama perang Arab-Israel 1967.
Zionis mencaplok seluruh kota pada 1980 dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui komunitas internasional.
Kejahatan perang Israel di wilayah Palestina hingga saat ini berjalan tanpa sanksi saat Amerika Serikat (AS) terus melindungi Zionis di PBB dan dunia internasional.
"Mereka melakukan seruan yang sama kepada para pembunuh anak-anak dan mereka yang anaknya dibunuh. Ini adalah kemunafikan politik," tegas Omer Celik, juru bicara Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) di Twitter.
Dia menambahkan, "Pernyataan semacam ini tidak lebih dari mendorong Israel untuk melakukan lebih banyak penganiayaan."
"Pemerintah Netanyahu membunuh anak-anak. PBB menyerukan Israel dan Palestina, mengatakan bahwa 'pertumpahan darah yang tidak berarti, teror dan kehancuran harus segera diakhiri'," ujar Celik.
Korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza bertambah menjadi 200, termasuk 58 anak-anak dan 34 wanita. Jumlah itu terus bertambah menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Jumlah korban luka mencapai 1.235 orang, sedangkan puluhan bangunan hancur atau rusak.
Ketegangan baru-baru ini yang dimulai di Yerusalem Timur pada bulan suci Ramadhan menyebar ke Gaza setelah kelompok perlawanan Palestina bersumpah membalas serangan Israel di Masjid Al-Aqsa dan Sheikh Jarrah jika Zionis tidak berhenti.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama perang Arab-Israel 1967.
Zionis mencaplok seluruh kota pada 1980 dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui komunitas internasional.
Kejahatan perang Israel di wilayah Palestina hingga saat ini berjalan tanpa sanksi saat Amerika Serikat (AS) terus melindungi Zionis di PBB dan dunia internasional.
(sya)