AS Akhiri Wajib Masker bagi Orang yang Divaksin COVID-19, Biden: Great Day!

Jum'at, 14 Mei 2021 - 13:45 WIB
loading...
AS Akhiri Wajib Masker bagi Orang yang Divaksin COVID-19, Biden: Great Day!
Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden AS Kamala Harris. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) pada hari Kamis mengakhiri wajib bermasker bagi orang-orang yang telah divaksin anti- COVID-19 . Presiden Joe Biden memuji momen itu sebagai "great day" atau "hari hebat".

CDC telah memperbarui pedoman yang telah dikeluarkan, yakni orang-orang yang telah divaksinasi penuh tidak perlu memakai masker di luar ruangan dan dapat pula menghindari pememakainnya di dalam ruangan di sebagian besar tempat.



CDC, yang berharap pedoman tersebut akan mendorong lebih banyak orang Amerika untuk divaksinasi, juga mengatakan orang yang diimunisasi lengkap tidak perlu melakukan jarak secara fisik di banyak tempat.

Perubahan pedoman terjadi hanya 16 hari sejak CDC mengeluarkan pedoman yang direvisi yang meninggalkan banyak pembatasan bagi orang yang divaksinasi. Badan tersebut mendapat kecaman pada bulan Maret karena awalnya mengecilkan hati kakek nenek yang diimunisasi untuk terbang mengunjungi orang yang dicintai.

Direktur CDC Rochelle Walensky mengatakan pedoman baru itu didasarkan pada penurunan tajam kasus infeksi COVID-19, perluasan vaksin untuk orang yang lebih muda dan kemanjuran vaksin terhadap varian virus corona SARS CoV-2 penyebab COVID-19.

“Kami mengikuti sains di sini,” kata Walensky, seperti dikutip Reuters, Jumat (14/5/2021).

Presiden Joe Biden muncul di Gedung Putih untuk memberikan sambutan tanpa masker. “Saya pikir ini adalah pencapaian yang luar biasa, hari yang hebat," katanya.

“Jika Anda telah divaksinasi penuh dan dapat melepas masker Anda, Anda berhak melakukan sesuatu yang dikenal oleh orang Amerika di seluruh dunia: menyapa orang lain dengan senyuman,” katanya sambil tersenyum singkat.

Biden sebelumnya melepaskan maskernya selama pertemuan dengan para anggota Parlemen. Hal itu diungkap Senator Partai Republik Shelly Moore Capito kepada wartawan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1214 seconds (0.1#10.140)