Ikut Campur Papua Barat, Politisi Vanuatu Desak Negara-negara Pasifik Tekan Indonesia

Jum'at, 14 Mei 2021 - 10:59 WIB
loading...
Ikut Campur Papua Barat,...
Ralph Regenvanu, politisi oposisi Vanuatu, yang ikut campur urusan dalam negeri Indonesia soal Papua Barat. Foto/Solomon Times
A A A
JAKARTA - Seorang politisi oposisi Vanuatu ikut campur urusan dalam negeri Indonesia terkait krisis di Papua Barat . Dia mendesak negara-negara Kepulauan Pasifik menekan Indonesia dan memaksanya menyelesaikan masalah di Papua Barat dan Papua secara damai.

Indonesia telah mengerahkan ratusan tentara ke Papua Barat setelah seorang jenderal intelijennya gugur ditembak kelompok separatis Papua Barat.



Ralph Regenvanu, pemimpin oposisi Vanuatu, mengatakan negara-negara Kepulauan Pasifik sekarang harus meningkatkan tekanan pada Indonesia untuk mengizinkan kunjungan Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB untuk menilai situasi di Papua Barat.

"Apa yang kami dapatkan adalah cerita dua sisi, kami perlu mendapatkan penilaian independen tentang apa yang terjadi," katanya seperti dikutip ABC.net.au.

Regenvanu mengatakan Indonesia sangat mengutuk tindakan keras militer di Myanmar dan dia percaya itu harus melakukan hal yang sama di negaranya sendiri.

"Ini adalah pendekatan yang sama yang kami ingin lihat terjadi di Papua Barat. Jika Indonesia dapat mengadvokasi agar proses itu terjadi di Myanmar, mereka harus menerapkan proses yang sama di Papua Barat," katanya.



Vanuatu selama ini dikenal pro-separatis Papua Barat. Negara itu, dalam forum PBB, kerap menyuarakan dukungannya kepada gerakan kemerdekaan Papua Barat dan diprotes keras pihak Indonesia.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
KKB Bunuh dan Bakar...
KKB Bunuh dan Bakar Pilot Selandia Baru, Pentolan OPM Malah Salahkan Korban
Indonesia Dukung Sekjen...
Indonesia Dukung Sekjen PBB Keluarkan Pasal 99 Piagam PBB
Mengenal AIS Forum dan...
Mengenal AIS Forum dan Daftar 51 Negara Anggotanya
PM Solomon: MSG Sepakat...
PM Solomon: MSG Sepakat Tak Perjuangkan Kemerdekaan Papua Barat dari Indonesia
Kemhan Boyong Kapal...
Kemhan Boyong Kapal Selam Penyelamat dari Inggris
Dukung Respons Indonesia,...
Dukung Respons Indonesia, Australia Berikan Bantuan Vaksin Rabies
10 Negara Paling Tidak...
10 Negara Paling Tidak Populer di Dunia, No 9 Kerap Intervensi Urusan Domestik Indonesia
Korban Tewas Gempa Myanmar...
Korban Tewas Gempa Myanmar Bertambah Jadi 2.700 Orang, Air dan Obat-obatan Langka
Dahsyatnya Ledakan Pipa...
Dahsyatnya Ledakan Pipa Gas Petronas serasa Gempa Bumi, Suhu Capai 1.000 Derajat Celsius
Rekomendasi
SPMB 2025 Dibuka Mei,...
SPMB 2025 Dibuka Mei, Ini Jadwal Resmi Pengganti PPDB dari Kemendikdasmen
PSM Makassar Siap Hadapi...
PSM Makassar Siap Hadapi Cong An Hanoi FC di Semifinal ASEAN Club Championship 2025
Ini 7 Sekolah yang Dikecualikan...
Ini 7 Sekolah yang Dikecualikan dari Ketentuan SPMB 2025
Berita Terkini
Israel Ingin Rebut Wilayah...
Israel Ingin Rebut Wilayah yang Lebih Luas, Hamas Siap Melawan
34 menit yang lalu
Siapa Sheikh Mohammed...
Siapa Sheikh Mohammed bin Zayed? Presiden UEA yang Dijadikan Nama Jalan Tol di Indonesia
1 jam yang lalu
4 Negara Mayoritas Islam...
4 Negara Mayoritas Islam Rayakan Lebaran dalam Kondisi Berperang, dari Palestina hingga Suriah
2 jam yang lalu
Rusia Kecam Trump karena...
Rusia Kecam Trump karena Mengancam Akan Mengebom Iran
3 jam yang lalu
4 Alasan Elon Musk Akan...
4 Alasan Elon Musk Akan Dijadikan Nama Kapal Induk AS Terbaru, Salah Satunya Simbol Kebangkitan Militer
4 jam yang lalu
Siapa Bajinder Singh?...
Siapa Bajinder Singh? Pendeta yang Dijuluki sebagai Nabi Dipenjara Seumur Hidup karena Memperkosa Jemaatnya
5 jam yang lalu
Infografis
Indonesia Negara Kedua...
Indonesia Negara Kedua Paling Rentan Digulung Tsunami
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved