Diimingi Vaksin COVID-19, Gadis India Diperkosa Beramai-ramai Selama 1 Jam
loading...
A
A
A
PATNA - Seorang gadis remaja di sebuah kota di India yang dilanda wabah COVID-19 telah diperkosa beramai-ramai oleh dua pria selama satu jam. Korban dibujuk ke rumah kosong dengan iming-iming akan diberi vaksin anti-virus corona.
Kejahatan yang menimpa gadis itu terjadi di Jamunapur, kota Patna, negara bagian Bihar, India, pada hari Selasa lalu. Serangan terjadi justru di saat gelombang kedua pandemi virus corona SARS-CoV-2 melanda nyaris di seluruh negeri, termasuk di kota tersebut.
Kedua pelaku, Mantu dan Rocky, ditangkap sehari setelah melakukan pemerkosaan berkelompok. Keduanya ditahan di kantor polisi Malsalami.
"Mereka telah dijerat pasal 376D dan penyelidikan sedang berlangsung," kata sumber polisi setempat.
"Kami juga akan melihat apakah mereka pernah terlibat sebelumnya atau tidak," lanjut sumber tersebut, seperti dikutip news.com.au, Sabtu (1/5/2021).
Kedua pelaku dilaporkan membawa gadis itu ke rumah sepi dan bergantian memerkosanya selama satu jam sebelum melarikan diri dari tempat kejadian.
"Saya memohon kepada mereka untuk membebaskan saya, tetapi mereka berperilaku seperti binatang dan mulai menyentuh bagian pribadi saya. Sebelum saya bisa menunjukkan perlawanan, mereka menampar saya berulang kali," kata korban yang identitasnya dilindungi.
“Mereka membawa saya ke sebuah rumah dan mulai menangkap saya," ujarnya.
“Sebelumnya saya sempat mencoba kabur dari tempat itu, mereka mengikat kaki dan tangan saya, menutupi mulut saya dengan saputangan.”
Setelah serangan tersebut, korban yang ketakutan berhasil membebaskan dirinya dan sampai di rumah di mana dia memberi tahu orang tuanya tentang kejadian mengerikan itu. Orangtua korban lantas melapor ke polisi.
Kedua pelaku mengaku telah membujuk korban dengan iming-iming akan diberikan vaksin anti-COVID-19 di salah satu fasilitas kesehatan Patna.
Polisi sedang bekerja untuk memverifikasi usia remaja tersebut, dengan kemungkinan menambahkan lebih banyak dakwaan terhadap kedua pelaku yang berasal dari desa Jamunapur.
"Jika dia [korban] kebetulan berusia di bawah 18 tahun, Undang-Undang Perlindungan Anak dari Pelanggaran Seksual (POCSO) juga akan diberlakukan dalam lembar tuntutan terhadap para penjahat," kata seorang petugas investigasi.
Bihar telah mencatat total 441.000 kasus positif COVID-19 sejak gelombang kedua pandemi dimulai pada Maret 2021.
Pada 28 April, pendaftaran fase kedua dari program mega vaksinasi dimulai, dan warga yang berusia di atas 18 tahun akan mendapatkan suntikan mulai 1 Mei.
Sejauh ini, 2.391 kematian dilaporkan di negara bagian itu yang juga menyaksikan lonjakan tingkat kematian sejak virus mutan ganda diidentifikasi di India.
Pakar industri kesehatan juga memperingatkan India akan menghadapi kekurangan vaksin mulai 1 Mei, mengingat permintaan puluhan ribu penerima manfaat.
Sampai sekarang, negara ini memiliki akses untuk 70 juta dosis Covishield setiap bulan, selain 20 juta dosis Covaxin.
Kejahatan yang menimpa gadis itu terjadi di Jamunapur, kota Patna, negara bagian Bihar, India, pada hari Selasa lalu. Serangan terjadi justru di saat gelombang kedua pandemi virus corona SARS-CoV-2 melanda nyaris di seluruh negeri, termasuk di kota tersebut.
Kedua pelaku, Mantu dan Rocky, ditangkap sehari setelah melakukan pemerkosaan berkelompok. Keduanya ditahan di kantor polisi Malsalami.
"Mereka telah dijerat pasal 376D dan penyelidikan sedang berlangsung," kata sumber polisi setempat.
"Kami juga akan melihat apakah mereka pernah terlibat sebelumnya atau tidak," lanjut sumber tersebut, seperti dikutip news.com.au, Sabtu (1/5/2021).
Kedua pelaku dilaporkan membawa gadis itu ke rumah sepi dan bergantian memerkosanya selama satu jam sebelum melarikan diri dari tempat kejadian.
"Saya memohon kepada mereka untuk membebaskan saya, tetapi mereka berperilaku seperti binatang dan mulai menyentuh bagian pribadi saya. Sebelum saya bisa menunjukkan perlawanan, mereka menampar saya berulang kali," kata korban yang identitasnya dilindungi.
“Mereka membawa saya ke sebuah rumah dan mulai menangkap saya," ujarnya.
“Sebelumnya saya sempat mencoba kabur dari tempat itu, mereka mengikat kaki dan tangan saya, menutupi mulut saya dengan saputangan.”
Setelah serangan tersebut, korban yang ketakutan berhasil membebaskan dirinya dan sampai di rumah di mana dia memberi tahu orang tuanya tentang kejadian mengerikan itu. Orangtua korban lantas melapor ke polisi.
Kedua pelaku mengaku telah membujuk korban dengan iming-iming akan diberikan vaksin anti-COVID-19 di salah satu fasilitas kesehatan Patna.
Polisi sedang bekerja untuk memverifikasi usia remaja tersebut, dengan kemungkinan menambahkan lebih banyak dakwaan terhadap kedua pelaku yang berasal dari desa Jamunapur.
"Jika dia [korban] kebetulan berusia di bawah 18 tahun, Undang-Undang Perlindungan Anak dari Pelanggaran Seksual (POCSO) juga akan diberlakukan dalam lembar tuntutan terhadap para penjahat," kata seorang petugas investigasi.
Bihar telah mencatat total 441.000 kasus positif COVID-19 sejak gelombang kedua pandemi dimulai pada Maret 2021.
Pada 28 April, pendaftaran fase kedua dari program mega vaksinasi dimulai, dan warga yang berusia di atas 18 tahun akan mendapatkan suntikan mulai 1 Mei.
Sejauh ini, 2.391 kematian dilaporkan di negara bagian itu yang juga menyaksikan lonjakan tingkat kematian sejak virus mutan ganda diidentifikasi di India.
Pakar industri kesehatan juga memperingatkan India akan menghadapi kekurangan vaksin mulai 1 Mei, mengingat permintaan puluhan ribu penerima manfaat.
Sampai sekarang, negara ini memiliki akses untuk 70 juta dosis Covishield setiap bulan, selain 20 juta dosis Covaxin.
(min)